Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pusat Data Hijau, Apakah Sudah Siap?

16 April 2023   15:45 Diperbarui: 18 April 2023   07:28 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbandingan standar data center/Dok Pribadi

Perbandingan standar data center/Dok Pribadi
Perbandingan standar data center/Dok Pribadi

Bila kita perhatikan, maka pusat data hijau harus menjadi konsentrasi kita saat ini. Karena tingginya penggunaan energi listrik di ruang server, data center kita. 

Ketiga, gunakan perangkat yang mendukung peralatan "hijau". Salah satunya adalah dengan melihat logo ENERGY STAR yang disematkan di berbagai perangkat IT yang ada. Untuk bisa melihat hal ini bisa juga mengakses ke website Energy Star di https://www.energystar.gov/ . Di negara lain juga ada standar yang dikeluarkan seperti China Energy Label, serta di Eropa. 

Keempat, mulai dengan pengukuran efisiensi. Untuk bisa mendapatkan hal ini, tentu harus dimulai. Terutama untuk data center, ruang server yang dibangun sejak 10-20 tahun yang lalu. Dimana sebagian besar perangkat mungkin belum mengadoptasi green energy. Pengukuran efisiensi ini tentu dimulai dengan :

- Mengukur daya listrik yang digunakan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengukur daya yang diperlukan tiap perangkat yang ada. Bila menggunakan pengukuran di sisi panel utama maka kita mendapatkan daya per beban panel yang ada. Bila ingin mengukur lebih detail maka bisa menggunakan smart PDU di tiap rak yang ada. 

- Mengukur suhu dan kelembaban. Suhu yang tinggi (panas) dan kelembaban yang rendah (lembab) akan membebani kerja pendingin ruangan yang ada. Maka sangat penting untuk bisa mengukur suhu dan kelembaban yang ada, baik dalam skala ruangan, ataupun lebih baik dalam skala per rak. 

- Mengukur CPU perangkat. Bila kita perhatikan, perangkat-perangkat dengan CPU yang tinggi akan mengakibatkan prosesor bekerja lebih, dan memberikan panas ke perangkat. Bila rata-rata perangkat kita mencapai 70% CPU Utilisasi nya, maka jelas perangkat akan bekerja ekstra dan perangkat menjadi lebih panas. Harus dicek apa penyebab CPU ini meningkat bila biasanya tidak tinggi. 

- Mengukur Disk utilisasi. Bila utilisasi disk yang tinggi, mungkin karena tingginya penggunaan harddisk yang ada. 

Kelima, memastikan energi dengan pendekatan CRUR. Salah satu cara yang kami lakukan adalah mengukur energi efisiensi data center, pusat data, ruang server, dengan mengukur semua hal yang bisa kita ukur. Maka CRUR akan mengukur, memonitor semua hal diatas, yang bisa membantu analisa kita terhadap fasilitas yang ada. CRUR (Computer Room Utilization Ratio) dikembangkan oleh EPI, dimana PT DCMS menjadi mitra di Indonesia. 

Pendekatan CRUR bisa digunakan untuk mengukur penggunaan energi yang ada di fasilitas ruang server / data center kita. Nilai CRUR ini didapat dari mana? Dari berbagai perangkat Environment Monitoring System (EMS) , DCIM (data center infrastructure management) dan NMS (network monitoring system) yang ada. 

Maka strategi bagi anda para pemilik data center, ruang server dan pusat data, untuk bisa mendapatkan nilai-nilai masukan ke pengukuran CRUR, dengan tetap memperhatikan SNI 8799:2019 yang telah kita punyai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun