Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

WhatsApp Economy, Anda Jangan Ketinggalan

3 Februari 2023   09:02 Diperbarui: 3 Februari 2023   09:22 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan WhatsApp (Koleksi Pribadi)

Kembali memulai bulan Februari, bulan penuh cinta, EVENTCERDAS didukung oleh APTIKNAS mengadakan rangkaian webinar bertajuk LOVE YOUR... Pada tanggal 2 Feb 2023, membahas Love Your Business dengan fokus WhatsApp Commerce for Your Revenue Growth. 

Siapa yang tidak mengenal Whatsapp ? Bahkan sebagian besar dari kita tidak bisa hidup berpisah dari smartphone karena adanya whatsapp ini. Aplikasi super ini digunakan oleh jutaan di seluruh dunia. Yang menarik lagi, tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi tiap hari, tapi juga digunakan untuk menghasilkan dampak ekonomi. Inilah sebabnya muncul istilah WhatsApp Economy. 

Lalu apa yang digunakan orang kebanyakan terkait dengan Whatsapp ?

Kami merangkumnya dalam webinar ini, yang kali ini mengundang speaker dari HAPTIK. Haptik ini adalah platform multi channel yang dikembangkan dari India dan telah masuk ke Indonesia, karena market besar pengguna Whatsapp. Dalam kesempatan ini, hadir Richard Gunawan selaku Director Business Development Haptik di Indonesia, ditemani oleh Daniel Tan. 

Fanky Christian, Sekjen APTIKNAS Pusat, sekaligus juga Direktur Kolaborasi Indonesia Artificial Intelligence Society (IAIS) hadir sebagai moderator. Lalu apa yang digunakan untuk mendukung kegiatan bisnis / ekonomi terkait whatsapp ? Ini gambarannya.

Dalam penggunaannya, ternyata WhatsApp ini telah berubah fungsi. Tidak hanya untuk komunikasi antar orang, tapi juga orang dengan machine, atau bahkan mesin dengan mesin, kok bisa ?

Mulai dari penerapan untuk sales (orang - sistem CRM), hingga HRIS (orang - HRIS) dan komunikasi dari sistem ke orang, seperti fungsi reminder, alert hingga komunikasi dua arah. 

Hal senada juga disampaikan Richard Gunawan, HAPTIK, mulai dari pre-purchase (sebelum terjadi penjualan), post purchase (setelah proses penjualan) dan tentu saja selama proses purchase. Inilah sebabnya WhatsApp Commerce, atau WhatsApp Economy bisa terjadi. 

Lalu apa yang HAPTIK lakukan? 

WhatsApp Lebih Powerful (Koleksi Pribadi)
WhatsApp Lebih Powerful (Koleksi Pribadi)

88% pengguna Internet di Indonesia menggunakan whatsapp, 1 milyar pengguna di seluruh dunia. Dan yang menarik, karena 98% pesan yang dikirimkan whatsapp ini selalu sampai ke pengguna. Coba bandingkan dengan SMS, yang mungkin masih ada, tapi sedikit sekali yang buka pesan yang masuk. 

45% dari pesan yang dikirimkan akan direspon, angka yang menarik. Pesan akan direply. Masalahnya bagaimana kita merespon? Inilha peran dari HAPTIK.

Bagaimana menerapkannya?

3 Cara terapkan WhatsApp Commerce (Koleksi Pribadi)
3 Cara terapkan WhatsApp Commerce (Koleksi Pribadi)

Pertama, menggunakan chatbot. Mesin penjawab otomatis. Ini memang banyak digunakan di website, aplikasi kita dengan memasangkan chatbot, maka komunikasi langsung dengan engine. Selanjutnya adalah Proactive Messaging. Dan yang terakhir untuk memastikan konversi, Click to WhatsApp. 

Selengkapnya bisa menonton video webinar dibawah ini.

Dalam menerapkan WhatsApp Economy, terutama untuk penjualan (commerce), maka sangat diperlukan memastikan proses bisnis yang akan diterapkan. Untuk itulah HAPTIK bekerjasama dengan PT Kota Cerdas Indonesia selaku partner di Indonesia untuk membantu menerapkan WhatsApp Economy bagi Anda. 

Nantikan terus berbagai kegiatan EVENTCERDAS di website Eventcerdas atau APTIKNAS, serta IAIS. Semua untuk memajukan IT Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun