Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Manajemen Talenta, Jurus Maju Usaha Anda

23 Januari 2023   20:08 Diperbarui: 23 Januari 2023   20:13 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak terasa, sudah hampir dua puluh tahun menjalani bisnis, dan tetap saja yang selalu menjadi faktor terberat untuk dikelola adalah sumber daya manusia. Baik usaha toko, perusahaan kecil, bahkan perusahaan besar sekalipun, manajamen sumber daya manusia selalu menjadi tantangan berat. 

Maka pada rapat kerja perusahaan tahun ini, kami mendefinisikan pentingnya Manajemen Talenta. Apakah ini?

Manajemen talenta adalah serangkaian proses dalam mengindetifikasi, mengembangkan dan mengelola kemampuan sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan atau instansi. 

Sewaktu usaha kami masih kecil, kami mulai dengan 2-3 orang. Maka untuk mengindentifikasi kemampuan seseorang sangat mudah. Karena kita berinteraksi setiap hari. Dari interaksi inilah , kita tahu, si A dan si B punya kemampuan terkait dengan apa. Dan setelah itu, mungkin kita akan meminta tim kita tadi untuk belajar hal baru, mengembangkan diri. Tidak hanya mengembangkan diri, tapi juga mengelola apa yang dimilikinya. 

Inilah talenta yang dimaksud. Tiap kita pastinya akan punya dasar kemampuan, bahkan yang paling sederhana sekalipun. Kemampuan inilah yang harus bisa dideteksi, dicatat, dikelola dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan / instansi. 

Dimulai dari mana? Job Description.

Untuk mengelola tentu dimulai dari apa yang perusahaan / instansi butuhkan, deskripsi pekerjaan, atau kita kenal dengan job description. Bila belum ada, maka bisa mulai dengan pertanyaan-pertanyaan dasar seperti apa yang dikerjakannya, apa tugas utamanya, apa saja tanggung jawabnya. Kita bisa melengkapinya dengan apa yang diperlukan untuk bisa mengerjakan tugas dan tanggung jawab itu, pendidikan, pengalaman yang diperlukan untuk posisi itu. Termasuk ketrampilan yang dibutuhkan.

Setelah kita lakukan kegiatan diatas, kita akan mendapatkan informasi mengenai posisi (job identification), dan job description (job summary - duties & responsibility - standard performance - working conditions dan job specification). 

Selanjutnya, kita buat Job Analysis.

Berdasarkan data pekerja yang ada, disesuaikan dengan job description yang ada. Apakah mereka telah menjalankan semua tugas dan tanggung jawabnya. 

Berikutnya, kita lakukan Personal Planning. Kita melihat tim mana yang cocok untuk peluang posisi yang diperlukan, demikian juga untuk memastikan skill dan kemampuan apa yang diperlukan untuk mencapai posisi tertentu. 

Seringkali saya mendapatkan kesan, bahwa karyawan cenderung menganggap kenaikan posisi secara vertikal yang diperlukan terkait dengan kenaikan posisi mereka. Padahal tidak. Ada juga yang saya lihat, potensi orang bisa saya kembangkan dengan menempatkannya di posisi secara vertikal. Misal, saat ini sudah menjabat sales manager, di kesempatan berikutnya dia bisa menjadi admin manager. Dengan demikian, diharapkan dalam waktu tertentu, dia memiliki pengalaman sales dan admin manager, mengelola tim dalam sales dan administrasi. 

Oleh karena itulah, saya merasakan tantangan untuk bisa mengelompokkan orang-orang dalam potensi terbaik mereka. Dan inilah peran dari manajemen talenta. 

Kita akan membahas semua hal ini, termasuk juga banyaknya PHK di lingkungan perusahaan IT, khususnya Startup yang membuat kita bertanya-tanya, apakah yang terjadi, sehingga orang-orang terbaik di startup terpaksa di lepas dari perusahaan mereka. 

Tidak hanya tren PHK, ada juga kebutuhan industri yang bergerak demikian cepat, khususnya di bidang IT. Ini juga sebabnya saya mengundang Damy Heezen, dengan latar belakang yang unik, kita akan berdiskusi dengannya. Pengalamannya menarik untuk diikuti, terutama terkait dengan upgrade skill yang seharusnya menjadi strategi perusahaan IT di Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun