Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

DTC: Mulai dengan Mindset dan Communication Skill

9 Oktober 2022   10:12 Diperbarui: 9 Oktober 2022   10:14 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Digital Transformation Captain (DTC) yang kami suarakan terus menerus dalam berbagai kesempatan adalah para pelopor transformasi digital dalam perusahaan atau instansi anda. Dan bisa saja itu adalah anda sendiri. 

Dalam berbagai literatur dan riset yang ada, ini dimulai dengan pemikiran bagaimana digital bisa membuat disrupsi. Kita melihat ada perbedaan kecil dalam cara digital mendorong pergeseran mendasar dalam rencana, penggunaan sumber daya manusia, biaya dan operasional di aneka industri anda. 

Disrupsi digital memang kita telah pahami, bahkan kita alami. Michael Porter, ahli strategi dalam bukunya "Competitive Advantage: Creating and sustaining superior performance" di tahun 1985 mencetuskan konsep rantai nilai untuk mendiskripsikan apa yang dilakukan bisnis. Rantai nilai ini adalah rangkaian aktifitas yang dilakukan perusahaan / instansi dalam memberikan nilai kepada pasar dalam bentuk produk dan jasa. 

Maka perusahaan / instansi harus melihat dalam dirinya sendiri, dimana keuntungan kompetitifnya dibandingkan dengan pesaingnya. Dan bila keuntungan kompetitif diambil dari biaya kepemimpinan atau diferensiasi, maka digital dapat menemukan sumber baru. Dengan menggunakan digital maka optimalisasi sumber daya manusia akan lebih baik. Perusahaan yang tidak berubah, dan tidak menggunakan digital, akan salah oleh pesaingnya yang mungkin menggunakan sumber daya digital. Dengan menggunakan konsep Pareto, maka 80% nilai dihasilkan dengan biaya 20% menggunakan cara digital. 

Dan ingatlah, perusahaan dan instansi ini adalah anda sendiri. Maka sangat penting memahami pentingnya penggunaan digital dalam kegiatan perusahaan / instansi. Dan anda sebagai leader, pemilik, manager harus bisa memikirkan ini, mengubah pola pemikiran (mindset). 

Mungkin memang digitalisasi bisa saja menghilangkan biaya margin di beberapa komponen, dan ini jelas, bila dalam rantai nilai menurun, maka akan mengubah seluruh aturan main dalam keseluruhan industri. 

Memang tidak semua teknologi bisa diterapkan dan digunakan secara optimal, karena memang ada evolusi dalam sebuah teknologi. Mulai dari pendahuluan, penemuan, pengembangan, pematangan, kurang populer, keusangan hingga akhirnya menjadi kuno. Demikian juga dengan teknologi digital. 

Maka sangat penting memahami inti dasar dari transformasi digital, seperti yang disampaikan Bracken di 2016, yaitu "menerapkan budaya, praktik, proses dan teknologi di era internet untuk menjawab ekspektasi meningkat dari orang".  Dan ini jelas menuntut adanya perubahan. 

Itulah yang akan kami bahas dalam webinar singkat bersama Damy Heezen, pengalaman yang beragam terutama terkait dengan digitalisasi dan membantu banyak orang memahami transformasi digital dengan lebih baik. Meskipun nanti pembahasannya banyak dalam bahasa Inggris, tapi materi yang akan kita dengar dari Damy ini sangat menarik, yaitu Communication Skill. 

Ternyata dalam transformasi digital kita tidak hanya perlu rubah mindset, tapi juga communication skill (cara berkomunikasi). Dan inilah yang kami lihat sangat menarik untuk kita ikuti dan pelajari. Silahkan hadiri secara free dan online.

Kami nantikan anda dalam berbagai kegiatan kami di EVENTCERDAS. Semua kami siapkan untuk membantu anda menjadi Digital Transformation Captain, orang yang memimpin transformasi digital di perusahaan dan instansi dimana pun anda berada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun