Pertanyaan ini kembali muncul menyambut event nasional Indonesia Industry 4.0 yang akan diselenggarakan besok. Seperti yang kita ketahui, pemerintah kita telah menetapkan program Making Indonesia 4.0 pada April 2018. Dan sekarang sudah lebih dari 4 tahun berlalu, apakah kita telah melihat dampak atas program tersebut.Â
Program MI 4.0 sebenarnya telah berjalan dengan baik sejak program ini digulirkan. Pemerintah kita, melalui Kementrian Perindustrian memiliki strategi yang tepat dari tahun ke tahun dalam perjalan program ini.Â
Periode 2018-2019, upaya keras pemerintah kita mensosialisasikan Making Indonesia 4.0. Seringkali ada nada sumbing, dan melihat seperti Mission Impossible. Hal ini karena dianggap manufaktur kita ketinggalan jaman, dan tidak mungkin bisa bersaing dengan manufaktur luar negeri. Tapi pemerintah tidak pernah diam. Terus mengejar agar program MI 4.0 ini bisa diterima, dimengerti dan diimplementasikan banyak pihak. Bergulirlah 10 program prioritas yang dikejar pemerintah.
Periode 2019-2020, kita melihat implementasi MI 4.0 telah meluas. Tidak hanya menyasar bidang manufaktur Indonesia, yang harus terus berbenah diri. Tapi ada faktor lain, yaitu UMKM. Ini benar nyata karena 97-98% usaha di Indonesia adalah skala UMKM. Ini juga yang harus ditata agar bisa bersaing dalam proses produksi, hingga marketing dan pengelolaan usahanya.Â
Tidak hanya itu, mulai juga dirintis kurikulum pendidikan era industri 4.0, adaptasi dunia pendidikan terhadap kebutuhan industri adalah kunci penting yang harus kita miliki.Â
Demikian juga dengan program yang bermunculan, diantaranya, Startup4Industry, yang merangkum potensi startup yang ada di Indonesia. Dan ternyata, benar ada ratusan startup yang ada dan bermunculan membantu industri di Indonesia.Â
Lalu apa selanjutnya? Ada INDI (Indonesia Industry 4.0 Readyness Index). Dengan adanya INDI ini, kita bisa mengukur kesiapan industi (baca: perusahaaan / instansi) kita sendiri.
Maka sangat penting kita melihat semua ini sebagai bagian dari proses transformasi. Bila kita melihat proses transformasi yang harus dilakukan perusahaan dan instansi, maka cara ini adalah strategi yang cukup baik.
Seringkali kita tidak mau berubah dan mengikuti, tapi dengan arahan MI 4.0 - kemudian INDI 4.0 dan terakhir keluar juga Ekosistem Industry 4.0 (SINDI) maka semua ini akan memacu perusahaan, instansi untuk bisa bertransformasi.Â
Maka jangan ragu, pastikan perusahaan dan instansi anda mengikuti program INDI 4.0 yang digagas pemerintah. Dengan pendampingan yang ada maka kita bisa meningkatkan score kita dari waktu ke waktu. Dan tentu saja, dengan adanya pendampingan ini maka program kerja apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai industry 4.0 di usaha kita bisa tercapai.Â
Kami dari APTIKNAS, EVENTCERDAS mendukung berbagai kegiatan terkait dengan Industri 4.0, mulai dari kami ada. Termasuk berbagai kegiatan Expo terkait Industry 4.0. Kami sangat menyarankan kita semua untuk bisa hadir dan melihat progress Industry 4.0 di Indonesia dalam berbagai kegiatan kami. Kami sering membungkusnya dalam pendekatan Smart Manufacturing, atau Smart factory. Tapi seperti kita lihat diatas, transformasi industri 4.0 tidak hanya semata soal teknologi, tapi banyak termasuk SDM, proses bisnis, dan juga regulasi.Â
Coba kita lihat sampai dimana kondisi perusahaan / instansi anda terkait dengan industry 4.0, ikuti dan belajar bersama, tingkatkan terus nilai / score anda. Kami nantikan anda dalam kegiatan kami besok.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H