Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Strategi Digital Transformasi dengan Cloud, Masih Ragukah Anda?

19 Agustus 2022   13:32 Diperbarui: 19 Agustus 2022   13:34 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, SDM. Ini juga jadi penting. Karena tetap, bila bangun infrastruktur data center, akan perlu SDM untuk mengelola data center. Ini kadang disepelekan. Tapi ini yang nantinya akan jadi masalah. Demikian juga dengan pengembangan aplikasi, berapa lama waktu pengembangan? Ini yang sering dianggap remeh, semua programmer bisa kerjakan, tapi kenyataannya tidak pernah selesai.
Keamanan dan proteksi data. Ini yang selalu diperhatikan dalam tiap migrasi ke cloud. Ini yang jadi konsentrasi besar dari perusahaan dan instansi. Tapi ada standarisasi keamanan data dan proteksi data yang harus diikuti oleh cloud provider. Dan ini terus diawasi pemerintah.

Lalu apa solusinya?Ya memang pilihan terbaik adalah gunakan cloud.

Untuk pengembangan kapasitas data center, kita bisa menggunakan layanan Infrastructure As A Services (IaaS), sederhananya mulai dari Virtual Data Center (nama lainnya di cloud provider bisa berbeda).

Untuk aplikasi, bisa gunakan Software as a service (SaaS), karena sebenarnya berbagai aplikasi bisnis ada standarnya. Mulai dari CRM, HRM, ERP, bahkan akunting sederhana dan POS sekalipun.
Kembangkan SDM kuasai cloud, ini juga penting. Kadang ada nekat pindah ke cloud hanya karena biaya murah, tapi tidak punya tim yang bisa mengelolanya.

3 hal pemicu pindah ke cloud (koleksi pribadi)
3 hal pemicu pindah ke cloud (koleksi pribadi)

Ada hal lain yang harus kita perhatikan kita, bukan hanya soal biaya murah, cepat implementasi tapi ada yang lebih penting, dimana lokasi data center mereka.

Mengapa? Bila kita gunakan cloud yang ada di luar negeri, maka bila terjadi masalah hukum, maka kita tidak bisa melakukan apa-apa. Maka faktor keamanan dan proteksi data juga yang menjadi pemicu utama perusahaan dan instansi pindah ke cloud. Mereka yang pindah umumnya menggunakan layanan provider cloud yang memiliki data center nya di Indonesia. 

Berikutnya, modernisasi data. Saat ini kita ada di dalam masa transisi. Semua aplikasi semula dikembangkan di mesin-mesin onpremise, dan sekarang ditantang untuk pindah ke virtual mesin yang ada di cloud, dan semua sudah disediakan di berbagai cloud provider. Maka kita harus merubah, memperbaharui data yang telah ada.

Terakhir tentu perhitungan biayanya. Selain biaya, juga performansi dari IT Operation yang kita bahas kemarin. 

Tentu ada pro dan kontra yang harus kita perhatikan saat migrasi ke cloud. 

pro dan kontrak pindah ke cloud (koleksi pribadi)
pro dan kontrak pindah ke cloud (koleksi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun