Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

SDM Anti Gagal dalam Transformasi Digital Anda

5 Agustus 2022   09:40 Diperbarui: 5 Agustus 2022   09:56 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Materi pembelajaran Digital Fluency (Koleksi Pribadi)

Salah satu kegagalan terbesar dalam transformasi digital adalah kendala dari orang (people). Pendekatan People - Process - Technology dalam mendukung transformasi digital menjadi sangat penting. Dan itu yang kami bahas sepanjang webinar di bulan Agustus ini.

Mari kita telaah kegagalan terbesar yang terkait dengan kesiapan tim atau orang. 

Pertama, tidak ada SDM yang siap. Sejujurnya, memang tidak akan pernah ada yang siap. Sampai sekarang pun, tetap kendala terbesar implementasi sistem digital adalah ketidaksiapan orang atau sumber daya manusia. 

Lalu apa yang harus kita sebagai pengusaha, pemilik, entrepreneur lakukan?

Jawabnya cuma satu, siapkan mereka. 

Salah satu pendekatan yang dipakai oleh negara maju, termasuk Singapura, adalah memastikan level manager ke atas memiliki pemahaman yang sama terkait transformasi digital. 

Program seperti Digital Fluency Class yang dikembangkan eduClass menjadi sangat penting untuk diketahui oleh perusahaan dan instansi. Program ini akan membantu para manager hingga direksi untuk memahami lebih baik mengenai kesiapan skill yang diperlukan, inovasi dengan agile, kolaborasi digital dalam dunia kerja hybrid, menerapkan robot process automation, memahami analisa data dan kecerdasan artifisial, kemampuan omni commerce, serta profile digital perusahaan. 

Lama pembelajaran 42 jam, dengan model online dan self learning bisa membantu para manager hingga direksi memaksimalkan waktu mereka. 

Dengan memastikan level tertentu memiliki pemahaman baik tentang transformasi digital, maka setidaknya 50% pekerjaan anda sebagai pengusaha, pemilik sudah terjamin hasilnya. 

Kedua, mempersiapkan tim agar tidak menolak. 

Salah satu materi persiapan transformasi digital adalah memastikan mereka mengerti apa yang harus dilakukan terkait strategi dan perencanaan. Nah yang sangat mengerti ini bukan semuanya ada di anda. Tapi justru di lapisan tertentu, manager, direksi yang notabene pelaksana di lapangan yang sangat mengerti. 

Maka dengan memastikan tim lainnya bisa mengikuti, termasuk pemilihan teknologi yang akan digunakan dan diterapkan, serta memperhitungkan faktor kesulitan (baca: penolakan) yang akan mungkin dilakukan tim lainnya. 

Kata kunci dari keberhasilan ini adalah perubahan, change management. Memastikan prosedur, tahapan dalam mengimplementasikan sistem, ataupun transformasi digital lainnya, ini sangat penting. 

Maka pastikan tahapan sangat transparan, semua tim dan karyawan bisa mengikuti, mengakses informasi dan mendapatkan jawaban atas setiap kendala yang ada. 

Dengan menerapkan dua jurus diatas, niscaya kegagalan karena faktor SDM akan bisa diminimalisir dengan baik. 

Ketiga, cut the tree. Salah satu pembelajaran yang saya pernah lakukan juga adalah memastikan semua tim yang bisa menerima akan tetap bisa berlanjut. Tapi bila ada penolakan dan sangat - sangat tidak bisa dirubah, maka terpaksa 'dahan' yang rusak ini harus dipotong, dibuang. 

Pertimbangkan, karena ternyata, ada beberapa tim karyawan yang usianya lanjut pun tetap bisa menerima perubahan terkait implementasi transformasi digital. Malah yang muda ada yang sempat menolak, karena malas berubah. Dari hal ini kita bisa melihat, ada tim yang bisa menerima, menolak di awal dan kemudian menerima, dan ada yang konsisten menolak. 

Anda mau pertahankan yang menolak dan akan merusak seluruh tatanan strategi transformasi digital anda? Kalau saya tidak. Maka pindahkan mereka, mutasi mereka, beri tugas lain yang mau tidak mau mereka harus terima, paling keras ya tentu dipecat. Transformasi digital memang kadang harus bisa melakukan hal ini, memastikan semua tim karyawan bekerja optimal dengan digital. Bila tidak mau bertransformasi, maka terpaksa kita potong.

Keempat, transformasi digital mulai dari yang kecil dan terukur. Coba pilih mana yang bisa ditransformasi digital tapi tidak berdampak sangat besar ke semua tim dulu, start from small. Ingat ya, dulu kita tidak terbiasa berkomunikasi via whatsapp. Sekarang bisa semua, yang muda hingga tua. Mulai dari yang kecil tapi bisa kita ukur. Dulu tidak bisa absen secara aplikasi, sekarang semua bisa. Mudah kan.

 Inilah cara memastikan agar SDM anda tidak gagal dalam transformasi digital. Mari ikuti terus pembahasannya di webinar EVENTCERDAS selanjutnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun