Salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam waktu lima tahun terakhir ini adalah Internet of Things , atau disingkat IoT. Dalam kesempatan memberikan seminar di BINUS Alam Sutera, saya mengangkat beberapa hal menarik untuk dibagikan ke para binusian bidang TI. Kegiatan ini diadakan terkait HISHOT dari HIMTI. Dalam kesempatan ini saya berbagi dengan pak Wimbuh Tri Hastomo dari MIOTA.
Pertama, Internet of Things (IoT) berkembang sangat pesat hingga  tahun2025. Keterkaitan IoT sangat penting dalam kehidupan kita saat ini. Dan ini pun juga disetujui oleh banyak pihak. Mulai dari APTIKNAS, ASIOTI, hingga World Economic Forum (WEF).Â
Tren ini seiring dengan data WEF pada tahun 2020 yang menyatakan bahwa 9% Internet of Things and connected devices akan digunakan perusahaan hingga tahun 2025.Â
Yang menarik dari data ini juga adalah bahwa rata-rata diatas 80% berbagai sektor, mulai dadri Agri - Automotif - Construction hingga Transportation  akan menggunakan IoT dalam aktifitas bisnis mereka.Â
Dan data WEF juga menunjukkan bahwa di Indonesia, IoT menempati peringkat 10 dalam Increasing Demand dalam Job Roles yang ada.Â
Maka semua data ini saya bagikan untuk membuka wawasan kita bahwa kebutuhan SDM terkait IoT adalah sangat besar untuk Indonesia.Â
Data terakhir WEF juga menunjukan teknologi IoT menempati peringkat hingga 95% dalam penerapannya di industri dan perusahaan.
Kedua, data internasional lebih menarik lagi. Data dari Peerbit, Wired dan Weforum, serta Futurism menunjukkan potensi IoT hingga 5 Trilyun USD di tahun 2025. Lalu tahun 2030, 30% dari IoT devices akan operasional di health sector. Dan tahun 2035, home hospital akan menjadi tren dimana IoT berperan penting seperti wearable patient monitor.Â
Dan hingga 2040, kita akan mencapai human-level AI yang sangat erat berhubungan dengan IoT.Â