Geliat startup Indonesia memasuki tahapan baru. Saat ini sedang heboh berbagai startup kebanggaan Indonesia, yang mungkin semasa pandemi, menjadi sangat bersinar, kemudian sekarang ini mendadak melakukan suatu hal yang awalnya tidak disangka, yaitu pengurangan karyawan.Â
Dari awal startup ada, termasuk startup digital, memang harus ada banyak hal yang diperhatikan. Startup, atau usaha rintisan, sesuai dengan namanya adalah usaha yang merintis dari awal. Permasalahannya, banyak orang menganggap, bekerja di startup adalah suatu kebanggaan, karena gajinya besar, dan namanya terkenal.Â
Ini memang adalah salah satu strategi marketing startup digital apapun, yaitu sedapat mungkin, startup digital menjadi sangat terkenal, dengan tujuan tentu mendapatkan perhatian para investor, dan kemudian bisa menarik talenta digital terbaik menjadi tim nya.Â
Tidak sedikit, anak muda Indonesia, bahkan perusahaan yang telah berdiri lama, mengubah pola usaha mereka menjadi menggunakan pendekatan startup. Atau , istilah saya, startup-way. Namun, apapun itu, tujuannya tetap sama.Â
Bila bicara perusahaan pada umumnya, maka pendekatan yang harus dilakukan adalah mendefinisikan produk dan solusi mereka, sesuai dengan target market mereka. Dalam pembahasan sebelumnya, saya telah membahas mengenai TAM - SAM dan SOM.Â
Disinilah kepintaran startup mendefinisikan dengan jelas, kemampuan bisa menentukan TAM-SAM-SOM ini akan membedakan usaha kita, termasuk usaha rintisan kita.Â
Berikutnya setelah mengetahui target market kita, maka kita harus mendefinisikan dengan baik, siapakah competitor (pesaing) dan kanal distribusi usaha kita.Â
Ini sangat penting juga, agar bisa memastikan , apa yang menjadi keinginan customer (customer preference), serta mengevaluasi daya saing internal. Dengan memastikan daya saing internail, maka kita akan mengetahui kekuatan dan sekaligus kelemahan kita.Â
Analisa selanjutnya adalah mengevaluasi company value proposition. Apa yang bisa ditawarkan dengan baik oleh perusahaan. Lagi ini juga menganalisa ke dalam, internal kita sendiri dulu.Â
Lalu, kita tentukan semua hal tadi dalam pemahaman bagaimana kita mengembangkan usaha kita.Â
Pendekatan yang dipakai adalah, DEFEND, bertahan, apa yang bisa kita pertahankan.Â
Kemudian, Extend, kembangkan, apa yang bisa kita kembangkan.Â
Dan terakhir adalah Transform, apa yang harus kita rubah.Â
Dari semua penjelasan di atas, apapun usaha anda, baik usaha biasa, atau usaha rintisan, terutama startup digital. Kita harus terus melakukan evaluasi atas kinerja usaha kita. Pendekatan TAM-SAM-SOM dan Defend-Extend-Transform terus menerus harus kita lakukan menajamkan usaha rintisan. Terutama bila kita menggunakan dana investor untuk mengembangkan usaha kita.Â
Business is a King , not technology, even if you are digital startup. Â Jadi bisa saja, fenomena melepas karyawan merupakan stragegi perusahaan startup untuk berkembang lebih baik.Â
Tetap semangat meningkatkan usaha anda. salam Shifting Up..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H