Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Monitoring Smart City Pakai Integrasi Sistem

25 April 2022   08:43 Diperbarui: 25 April 2022   08:48 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan smart city Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini meningkat pesat. Debut smart city di Indonesia dimulai dengan banyaknya implementasi infrastruktur dan aplikasi untuk smart city. 

Beberapa di antaranya yang sangat kita ingat adalah smart city Jakarta dengan aplikasi Qlue dan sekarang JAKI. Demikian juga dengan smart city Jawa Barat dengan Jabar Smart Province. Kita juga mengingat smart city di Kabupaten Banyuwangi, dan banyak cerita sukses smart city lainnya. 

Selain cerita sukses, ada juga cerita kelam seputar smart city di Indonesia. Di antaranya yang mencuat terkait korupsi anggaran bandwidth di Pematang siantar, dan daerah lain. Bengkaknya anggaran smart city juga sering kali menjadi ladang korupsi, dan seringkali smart city dijadikan jargon politik pemerintah daerah yang ada. 

Untuk itulah, sangat penting bisa memastikan semua sistem berjalan dengan baik, dengan menggunakan sistem terintegrasi. Bila kita bicara infrastruktur smart city, maka perangkat, sistem aplikasi, dan database terkait smart city dapat dimonitor dengan sistem terintegrasi Infraon. 

Dengan menerapkan satu sistem terintegrasi, maka biaya bengkak untuk membeli atau menggunakan sistem berbeda-beda untuk melakukan monitoring smart city dapat dikurangi. Unified monitoring yang disediakan oleh Infraon dapat melakukan monitoring infrastruktur, aplikasi, sistem , database, dan kemudian memasukkan helpdesk sistem berbasis ITIL, serta konfigurasi manajemen yang diperlukan untuk perangkat jaringan. 

Selengkapnya kami bahas dalam webinar dibawah ini, silahkan mengikutinya.


Dengan menggunakan satu sistem terintegrasi, maka pemerintah daerah yang menerapkan smart city tidak mengalami kesulitan. Bila tidak memiliki anggaran yang cukup, maka sistem ini juga dapat digunakan melalui provider internet yang ada,  dengan mengintegrasikan ke dalam layanan bandwidth Internet yang diberikan. Hal ini dikenal dengan pola Managed Service. Dengan cara ini investasi smart city tidak menjadi bengkak.

Silahkan ikuti terus berbagai sharing kami terkait dengan smart city solution. Nantikan juga kegiatan webinar kami selanjutnya yang dapat diakses di www.eventcerdas.com, atau melalui www.aptiknas.id yang mendukung kegiatan kami selama ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun