Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Anda Pemimpin Perusahaan seperti Apa

9 November 2021   09:00 Diperbarui: 9 November 2021   09:05 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Menjelang akhir tahun, biasanya banyak digunakan oleh perusahaan untuk melakukan evaluasi dan pemantapan atas apa yang telah dikerjakannya saat ini, serta rencana kerja untuk tahun mendatang. Tidak sedikit juga yang memanfaatkan waktu 1-2 hari untuk berkumpul bersama dengan keluarga karyawan dan bertamasya bersama.

Saya jadi ingat kembali bahan awal dari Leader To Bless yang sedang saya ikuti. Di bagian awal ini ada pendefinisian mengenai pemimpin seperti apa anda dalam usaha anda. 

Secara garis besar ada 2 kelompok jenis kepemimpinan, yang berkonsentrasi menganggap karyawan itu adalah aset perusahaan, sehingga memaksimalkan semua potensi karyawan. Dan yang kedua adalah yang menganggap karyawan adalah bagian dari keluarganya sendiri. 

Coba kita lihat 7 P , tujuh hati yang membentuk karakter kepemimpinan. 

Pertama, PENJAJAH. Tipe pemimpin seperti ini memposisikan karyawan seperti budak, tidak ada nilai, tidak ada hak. Menganggap memberi pekerjaan kepada mereka adalah sebagai kebaikan hati yang tidak terbalaskan.  Pemimpin seperti ini menganggap dirinya penyelamat orang lain, sehingga orang harus menganggap dirinya seperti raja. 

Kedua, PENYAMUN, seperti pencuri, dia menganggap karyawan seperti buruh yang hanya memiliki sedikit hak, tapi segudang kewajiban. Hak diberikan secara normatif, dan kewajiban dituntut secara posesif maksimal. Karyawan dianggap seperti barang yang mudah dicari penggantinya.

Ketiga, PENGAWAS. Pemimpin seperti ini sudah menganggap karyawan seperti sumber daya, selain modal dan mesin, sehingga dia mengawasi dengak ketat. Karyawan diberikan pelatihan, pengembangan agar menjadi sumber daya dengan kualitas tinggi.

Ketiga diatas punya pola yang sama, menganggap karyawan sebagai sumber daya saja. Dan ini yang sebagian besar orang miliki sebagai karakter kepemimpinannya. 

Keempat, PETANI. Seperti layaknya petani, ia merawat. Dia tahu karyawan adalah sumber daya, tapi dia juga menyeimbangkan antara kebutuhan karyawan  sebagai manusia, tidak hanya sebagai sumber daya. Maka kita akan melihat, tipe pemimpin ini 'care' kepada karyawannya, bahkan keluarga karyawannya.

Kelima. PENGGEMBALA. Sudah lebih dari petani, penggembala akan berkonsentrasi kepada sisi manusianya, bukan sisi sumber dayanya. Untuk bisa menghasilkan pekerjaan yang baik, karyawan harus bisa memiliki tempat untuk istirahat dengan baik, makan dengan sehat, dan lainnya, sama seperti dirinya sendiri.

Keenam, PELAYAN, ini yang fenomenal. Menganggap karyawan itu adalah orang yang harus dilayaninya. Sisi kemanusiaan akan lebih besar dari sisi karyawan, bahkan anggota keluarga dan masyarakat sekitarnya juga menjadi perhatiannya.

Ketujuh, PARENT, ini memiliki hati seperti ayah, sosok ayah yang mengganggap karyawan seperti anaknya sendiri, dipandu, didiik dan dibesarkan agar dapat mewarisi kepiawaian yang dimilikinya. Karyawan tidak dianggap lagi seperti orang lain, tapi hampir sama seperti keluarganya sendiri. 

Dari PETANI hingga PELAYAN, ini fokusnya memanusiakan karyawan, sehingga mereka bisa menghasilkan karya terbaik mereka dan mengganggap mereka harus dicintai juga secara utuh, sebagai bagian dari keluarga walau tidak ada ikatan darah. 

Nah, melihat ke tujuh P diatas, anda ada di P yang mana ? Itu yang akan menentukan hasil dan kinerja di perusahaan anda sendiri. Belum terlambat untuk memperbaiki dan mengubahnya. Anda bisa lakukan itu. Pastikan anda mengenal diri anda sendiri, sebelum memimpin orang lain.

Jadi pada saat rapat kerja tiba, coba evaluasi kembali anda ada dimana. Dan perbaiki terus kualitas kepemimpinan anda, agar usaha anda langgeng.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun