Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pemimpin Tentukan Fokus Bisnis Pareto Law

26 September 2021   08:26 Diperbarui: 26 September 2021   08:33 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Setelah melewati tujuh modal dasar pemimpin di masa pandemi , kemudian bagaiman seorang pemimpin yang harus punya semangat tinggi, winning spirit serta strategi pemenang atau winning strategy , selanjutnya apa ?

Dalam masa pandemi, tidak semua bisnis bertahan dengan baik. Ada yang harus dikurangi dan bahkan ditutup. Itulah yang harus kita pahami sebagai pemilik bisnis dan usaha. 

Dalam sharing salah satu kawan, usaha dan bisnis bengkel nya harus ditutup di lokasi yang tidak lagi menguntungkan. Ada juga yang harus dikurangi layanannnya karena memang bengkel mendadak sepi. Selama 1.5 tahun, tidak banyak mobil yang bergerak dan jalan karena banyak terjadi pembatasan mobilitas. Otomatis bengkel mendadak sepi. 

Saya sendiri, biasanya jarak tempuh dan kilometer mobil bisa tinggi dalam tiap kali kunjungan ke bengkel, sekarang hampir setahun bahkan tidak sampai 5000 km. Maka bila anda memiliki  bengkel, pasti akan merasakan hal ini.

Memfokuskan kepada apa yang menghasilkan, itu yang harus kita lihat. Pareto law, bahasa kerennya. Dulu saya juga ingat, dalam bisnis awal kami, bidang terkait infrastruktur, terutama structure cabling mendominasi pekerjaan. Kemudian beralih ke data center. Tapi sekarang, bidang ini penuh persaingan dan sulit bergerak. Tender yang ketat, pembayaran yang lambat, membuat bisnis infrastruktur penuh tantangan. 

Tapi di lain unit, kebutuhan software meningkat pesat, terutama di masa pandemi. Semua kantor beralih, dari yang tadinya harus punya infrastruktur data center, membangun pusat data di kantor masing-masing, mendadak menyewa layanan cloud. Tidak perlu investasi besar, hanya jutaan rupiah, dan dibayar per bulan. Semua berubah drastis. Bisnis data center meredup, cloud dan software melonjak. 

Maka tidak heran, akhirnya kami sampai di keputusan pareto law usaha dan bisnis kami, memilih fokus yang menghasilkan. 

Jadi jangan ragu. Bila usaha dan bisnis anda terdampak, segera lihat, mana yang menghasilkan, dan fokuskan ke sana. Saya tidak heran melihat ada pengusaha catering mendadak bisnis makanan beku, karena itu lebih menghasilkan. Dan itu sangat umum dalam bisnis, memfokuskan usaha dan bisnis ke yang lebih menghasilkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun