Mungkin orang mendengar istilah Business Development akan lebih akrab ke arah penjualan, atau sales. Â Padahal tidak sepenuhnya benar.Â
Saya ingat waktu saya bekerja di perusahaan IT outsourcing tahun 2001, saya diberikan jabatan ini, Business Development. Tugas saya waktu itu membantu tim sales (Account Management) untuk memberikan solusi dan strategi yang tepat untuk mendapatkan pekerjaan, hingga persiapan untuk menjalankan pekerjaan (Proyek Management). Tapi bukan menjadi proyek manager nya, tapi memastikan strategi implementasi dll.
Nah, sekarang ini ternyata istilah ini bergeser ke tim sales. Tim sales kadang disebut juga Business Development. Padahal tugas utamanya berjualan produk dan jasa. Mungkin ada tepatnya, mungkin tidak. Sales akan bicara tentang bagaimana mendapatkan pekerjaan, proyek, menjual produk dan jasa, tidak bicara strategi. Sebelumnya sempat bingung juga, bahkan saya ingat di tahun 2010an tim sales saya ganti menjadi tim Business Development.Â
Maka akhirnya, sekarang sales kembali ke apa yang disebut dengan Account Management, atau menjadi Account Manager. Sedangkan istilah pengembangan bisnis, ada di fungsi lain, kembali ke saya, sebagai Business Development Director. Di bawah saya ada tim account manager dan marketing communication.Â
Apa sesungguhnya peran Business Development ? Sesuai dengan namanya, ya Pengembangan Bisnis. Detailnya apa?
Pertama, Meriset pasar, mencari peluang pelanggan baru, dan menjaga hubungan dengan pelanggan
Kedua, Bekerja sama dengan divisi lain seperti divisi teknis untuk memenuhi kebutuhan pelanggan/pasar
Ketiga, menyusun, Menyusun dan mempresentasikan rencana pengembangan bisnis perusahaan
Keempat, melakukan Update pengetahuan mengenai perkembangan pasar serta kompetitor
Kelima, Melakukan riset perkembangan bisnis perusahaan secara berkala
Nah, peran ini sangat terasa di masa pandemi saat ini. Fungsi pengembangan bisnis menjadi sangat sensitif dan harus lincah (agile). Banyak perubahan cepat terjadi, dan strategi tidak bisa melulu tahunan, tapi harus dibuat bahkan per 6 bulan, dan ada strategi 3 bulan.Â
Jangan heran, posisi ini menjadi posisi incaran masa pandemi, karena kalau tidak jeli (sensitif) membaca peluang, pasar, serta siap bergerak (agile) maka bisnis anda akan ketinggalan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H