Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Jurus Bisnis di Masa PPKM Darurat

15 Juli 2021   07:44 Diperbarui: 15 Juli 2021   07:51 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak mudah memang untuk semua. Saat ini kembali kita memasuki PPKM plus Darurat. Sesuai dengan namanya, maka tentu ada faktor urgensi yang tinggi, sehingga disebut Darurat. 

Hari pertama diberlakukan PPKM Darurat di ibukota Jakarta, tetap banyak pengusaha dan usaha yang masih bisa buka, tentu dengan sektor esential dan kritikal. Tapi banyak juga UMKM yang masih bertahan dan berusaha tetap buka. 

Maka muncullah beberapa kasus yang menyita perhatian nasional, mulai dari UMKM yang didenda, hingga keluhan pengusaha mal yang tidak bisa membuka usahanya. 

Dari sinilah kita lihat, efeknya bukan hanya untuk pengusaha kecil, hingga pengusaha besar yang mungkin banyak dananya pun terkena imbasnya. 

Maka kita harus memiliki jurus khusus untuk bisa tetap bertahan di masa PPKM Darurat ini. 

Pertama, memastikan TETAP bisa usaha. Inilah yang harus kita pikirkan pertama. Jadi sebagai pengusaha, direktur, 0wner, manager harus berpikir keras agar tetap bisa usaha. Tidak heran Pizza Hut menggelar pizza di pinggir jalan. Jangan kaget merek-merek besar pun juga menggelar kios dan karyawan mereka hingga ke pinggir jalan. Tapi kalau sekarang tidak ada yang lewat lagi di jalan, siapa yang membeli ? Satu-satunya cara adalah MENDATANGI konsumen. Bagaimana caranya ? Memastikan usaha anda ada di tangan mereka, ya di smartphone mereka. Pastikan anda punya website, blog, sosial media, whatsapp group, dan semua cara untuk bisa menggapai konsumen dengan tepat. 

Kedua, kurangi BEBAN biaya. Karena semua bisnis anda pelan-pelan bisa beralih ke online, maka kurangi beban biaya yang ada. Misal biaya sewa tempat, kantor. Biaya listrik otomatis berkurang. Biaya Internet yang tidak terpakai di kantor dialihkan ke biaya pulsa karyawan. Biaya operasional kantor pasti menurun semasa PPKM darurat ini.

Ketiga, fokuskan MARKETING anda. Untuk tetap bisa menjangkau konsumen, kita harus promosi. Bisa melalui website, blog, sosial media, dan berbagai media yang anda percaya disanalah konsumen anda berada. Jangan ragu promosi via Whatsapp, itu sarana paling ampuh, lakukan terus email blast, update sosial media anda. Semua upaya ini untuk menjangkau konsumen.

Keempat, sesuaikan TOOLS bisnis anda. Bila anda kuliner, karena beralih ke online maka pemesanan harus via online atau melalui platform. Jadi sesuaikan sistem nya. Bila anda kantor, dan semua sistem nya ada di kantor, maka pastikan bisa diakses dari luar kantor, pasang sistem seperti TSPLUS. 

Bila anda kontraktor, sesuaikan lagi tools nya, mulai dari absensi karyawan yang harus ke site, hingga sistem pelaporannya, semuanya beralih ke online, atau platform. Bila anda pedagang, trading, pastikan semua barang dagangan anda pindah ke marketplace, atau website / blog yang bisa diupdate setiap saat. 

Semua ini adalah jurus yang bisa kita lakukan semasa PPKM Darurat, sambil terus memastikan kesehatan tim dan diri kita sendiri. Ingat PPKM Darurat diberlakukan juga untuk memastikan kita bisa bertahan dan tetap sehat dengan tidak banyak keluar rumah. Tapi memastikan bisnis dan usaha kita tetap bisa berjalan dan menghasilkan juga sangat penting. Jangan mengeluh, carilah jalan keluar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun