Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bicara Data Itu Modal Utama Entrepreneur

6 Mei 2021   08:32 Diperbarui: 6 Mei 2021   08:44 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Partner saya bilang, wah ternyata kita selama ini jarang lihat data ya.. 

Itu benar, sebagian besar dari kita, para pengusaha, mau kecil ataupun besar, seringkali tidak bicara data. Apa sih bicara data ?

Bicara data itu data berbicara. Bagaimana membuat data bisa berbicara ? 

Pertama, tentu anda harus kumpulkan data itu. Ini pertanyaan besar yang selalu ditanya ke saya, padahal data itu ada di mana-mana, hanya saja tidak kita kumpulkan. Saya selalu ajak tim untuk buat excel nya. Simple kan. Hanya dengan excel, kita bisa bicara data, karena ada angka disana, ada rumus di sana. Jadi kalau anda belum punya tidak usah sungkan, mulailah dengan excel, coba anda kumpulkan. Mulai dari daftar penjualan, daftar pemasukan, daftar pengeluaran buat saja jadi daftar dulu, anda akan kagum melihatnya. 

Kedua, lihat daftar yang telah anda kumpulkan, apakah itu bisa saling terkoneksi. Daftar penjualan bandingkan dengan daftar pengeluaran, bandingkan dengan daftar pemasukan, bandingkan, bandingkan. Semua ini akan membantu anda menemukan BENANG MERAH yang anda cari. 

Ketiga, mulai dengan MENGAPA. Dalam menganalisa data yang ada, jangan mulai dengan INI APA, tapi MENGAPA. Mengapa penjualan anda menurun ? Oh ternyata jumlah penawaran menurun. Mengapa jumlah penawaran menurun, oh ternyata sales tidak bekerja optimal, mereka tidak melakukan sales call, tidak mengirim email dll. 

Mengapa pendapatan menurun, oh ternyata karena penjualan menurun, tapi biaya tetap bahkan meningkat. Mengapa biaya meningkat ? Oh ternyata ada banyak kasbon, mengapa ada banyak kasbon dll

Jadi mulai dengan mengapa akan membantu kita lebih cepat menemukan apa yang kita cari. 

Keempat, latih tim anda bicara data. Kalau kita sebagai pemilik, owner, direktur sudah terbiasa membaca data, dan bicara data, maka ajaklah tim kita juga bicara data. Mereka akan punya perspektif yang berbeda dibandingkan kita, dan ini lah seni-nya. Mereka akan menyampaikan hal-hal yang menarik dan mungkin tidak kita dengar dari perspektif kita. Dan kita harus latih mereka terus menerus. 

Udemy, salah satu portal pembelajaran mandiri menyatakan bahwa karyawan sudah harus dilatih untuk bisa membaca dashboard, visualisasi dan analisa atas data. Ini adalah kemampuan yang akan semakin jelas diperlukan. 

Kalau tidak punya excel bagaimana ? Jangan kuatir, banyak tools tersedia. Coba gunakan Google Sheet. Setelah kuasai dengan baik, gunakan Google Data Studio untuk visualisasi , membuat chart dll. Sudah expert, gunakan Google BigQuery. Semua free. 

Jangan lupa bicara data.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun