2. Business Communication, kemampuan berkomunikasi bisnis. Apa bedanya dengan komunikasi personal? Ada tata bahasa yang harus disesuaikan saat berkomunikasi untuk urusan kantor dan pekerjaan. Baik itu melalui verbal, ataupun text seperti yang sekarang ini sedang marak.
3. Business Wriring, kemampuan menulis, untuk apa? Tentu untuk membuat laporan progress pekerjaan. Perusahaan tetap menuntut profesionalisme dari seorang freelancer, termasuk laporan, maka perlu dilatih kemampuan menulis progress dengan baik, bukan hanya laor verbal ataupun via whatsapp saja.
4. Business etiquette , bisnis etik, etika bisnis. Tetap seorang freelancer harus profesional mengikuti kaidah, etika bisnis yang ada. Dalam hal ini terkait cakupan pekerjaan, laporan progress pekerjaan, serta pencapaian dari target yang diberikan.
5. Conflict management, manajemen konflik. Kalau kita ada di kantor, seringkali yang kita repot dan rumit atasi adalah ini, konflik dengan rekan kerja dengan manajemen , rekan kerja. Nah, sebagai freelancer pun sangat mungkin terjadi, sehingga perlu mengerti apa yang harus ditangani, dihadapi, dan bagaimana menghadapinya.
6. Interpersonal feedback, memberikan masukan, menerima masukan secara personal. Seringkali sebagai freelancer , kita terkenal keras kepala, mau nya sendiri, sehingga tidak bisa bekerja dalam tim di perusahaan, padahal tidak. Tetap kita harus bisa bekerjasama dengan tim.
Inilah enam modal utama anda apabila mau menjadi freelancer, tentu freelancer yang profesional. Selamat mempersiapkan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H