Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Marketplace Membunuh UMKM?

6 Maret 2021   09:08 Diperbarui: 6 Maret 2021   09:14 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pernyataan presiden Jokowi memang cukup mengejutkan. Tapi sebenarnya pernyataan ini ada benarnya. 

Coba kita perhatikan, pola kita belanja. Dari aspek kita sebagai pengguna, kita sekarang cenderung mencari barang secara online, dan kemudian menemukan harga, mencari penilaian (rating) dan bahasan (review). Ini menunjukkan bahwa kita sebagai pengguna semakin pintar. 

Lalu umumnya di halaman mesin pencari, umumnya Google, disampaikan secara langsung mengenai harga, dan bahkan harga terendah yang dipublikasikan. 

Celakanya, harga-harga yang muncul ini tidak hanya harga dari mesin pencari, tapi juga harga dari marketplace tertentu yang ingin menarik orang masuk ke dalam platform nya. Padahal setelah kita masuk, belum tentu juga kita mendapatkan kombinasi 3 tadi , yaitu harga - rating - review. 

Lalu bagaimana marketplace yang seharusnya bisa membantu UMKM, malah menjadi 'membunuh' UMKM ?

Dunia bisnis pasti selalu tentang kompetisi, mulai dari kompetisi harga. Nah disinilah kekuatan 'Internet' berperan. Sama seperti hukum ekonomi kekuatan pasar akan membuat harga bisa naik tinggi atau sebaliknya murah. Semua marketplace dan pedagang online di dalamnya berusaha menjual semurah mungkin. 

Kalau di lingkungan kami, pemain dunia teknologi informasi, bila harga sudah terpublish di marketplace, maka cenderung akan hancur berantakan. Opsinya adalah harga menjadi murah dan banyak yang bisa menjual, dan akibatnya ada faktor lain yang dikorbankan. Bisa mulai dari kualitas, hingga dukungan teknis. 

Anda bisa membeli camera CCTV mulai dari harga 100 ribuan sekarang, tapi jangan harap bila rusak dapat gantinya , garansi tidak ada untuk barang semurah ini. Dan kecenderungan pabrikan, terutama dari luar negeri, tidak peduli. Mereka cenderung mengejar jumlah (volume) barang dibandingkan pengguna nyaman gunakan barang mereka dalam waktu lama. 

Maka tidak heran, barang murah lebih cepat rusak. Dan barang murah, bila beli melalui marketplace, jangan harap dapat dukungan dan support yang baik, karena itulah permainannya. 

Lalu bagaimana dengan barang lain yang seharusnya UMKM kita punya ? Seperti makanan / minuman dan pakaian (fashion) yang mendominiasi marketplace kita. 

Ini yang harus nya di proteksi pemerintah. Bila tidak ada proteksi maka percuma. Sekarang ini semakin borderless , kita bisa impor dengan mudah, dan ini tidak ada proteksi yang jelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun