Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Jurus Kedua, Tetaplah Belanja

9 September 2015   08:16 Diperbarui: 9 September 2015   08:24 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Wah, ini mungkin jurus yang paling aneh. Tapi ternyata, Ekonomi yang semua nya tentang BELI dan JUAL. Artinya ada yang membeli dan tentu saja ada yang menjual. 

Dengan tetap berbelanja, maka perputaran uang akan tetap terjaga. Dengan demikian, ekonomi tidak akan berhenti, pasti tetap berjalan. Masalahnya adalah belanja yang seperti apa ? Dengan kondisi seperti ini, tentu saja, kecenderungan orang akan berhenti berbelanja.

Mungkin ya, mungkin tidak. Pada saat ekonomi melemah, ada barang yang menjadi lebih murah, dan ada barang yang menjadi lebih mahal. Ada barang yang mungkin tidak diminati lagi, karena harganya mahal, mungkin tidak menjadi suatu barang yang perlu dibeli.  Atau mungkin masuk kategori barang lifestyle. Mungkin juga.

Tapi sadarkah kita, bahwa masih lebih banyak barang yang sebenarnya harus kita beli, harus kita gunakan setiap hari. Barang kebutuhan pokok, jelas ini menjadi sangat penting. Barang yang mendukung kegiatan dan usaha kita, ini yang harus tetap terjadi. 

Mungkin karena itu juga, pemerintahan sebelumnya, cenderung memberikan Bantuan Langsung Tunai untuk menjaga tingkat pembelian masyarakat , khususnya masyarakat bawah, agar mereka tetap bisa membeli dan perekonomian bisa berjalan.

Tapi apakah jurus yang sama yang akan tetap digunakan pemerintah sekarang, toh ada pak JK , yang dulu terlibat dalam hal seperti ini.

Mungkin juga ada hal lain yang akan kita dengar hari ini, dimana pemerintah berencana menggulirkan keputusan untuk membantu dunia usaha dan perekonomian kita saat ini. Semoga yang dilakukan selama ini segera menghasilkan hal yang baik juga untuk bersama.

Jangan lupa, serapan anggaran pemerintah masih dibawah 30%, masih sangat kecil, padahal anggaran mereka sampai 2T per tahun. Menggerakkan sektor infrastruktur yang digemborkan selama ini juga belum menampakkan hasil. Ini semua masih kita nantikan. Efek infrastruktur ini pastinya tidak cepat. Membangun infrastruktur membutuhkan waktu.

Jadi , satu-satunya cara adalah menggerakkan sektor riil, sektor yang benar-benar bisa menjual dan membeli. Ini adalah peluang. Ingat setiap krisis = peluang, krisis bukan kegawatan, bukan kekuatiran. Krisis adalah peluang kita untuk menjadi semakin baik. 

Mari tetaplah belanja. Sekecil apapun, itu buat negara, bukan hanya untuk kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun