Perdebatan setelah Prabowo Subianto memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan presiden 2024 telah menjadi topik panas yang tak kunjung reda.
Perdebatan ini dipicu oleh keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu yang mengubah persyaratan tentang batas usia capres-cawapres.
MK memutuskan bahwa seseorang berusia di bawah 40 tahun bisa mengikuti pemilihan presiden dan wakil presiden, asalkan sedang atau pernah menduduki jabatan negara yang dipilih melalui pemilu, termasuk pemilihan kepala daerah. Keputusan ini menimbulkan reaksi beragam dari akademisi dan masyarakat.
Namun, setelah melalui perdebatan dan asumsi yang cukup panjang terkait putusan tersebut, pada Selasa 07 November 2023, Â Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) akhirnya mencopot Anwar Usman dari jabatan ketua Mahkamah Konstitusi.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan pelanggaran kode etik berat dan perilaku yang dilakukan oleh hakim konstitusi tersebut pada putusannya terkait usia Capres-cawapres pada beberapa pekan yang lalu.
Namun, pada akhirnya setelah keputusan tersebut, pertanyaan yang muncul adalah apakah kemungkinan pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden memiliki dampak positif dalam menstabilkan situasi politik menjelang pemilu 2024.
Beberapa spekulasi menunjukkan bahwa kehadiran Gibran dalam pencalonan dapat memengaruhi dinamika politik, membuat lawan-lawannya merasa tertekan, dan mengubah arah kompetisi politik tersebut.
Banyak pihak yang berspekulasi bahwa kehadiran Gibran dalam percaturan politik sebagai potensi calon wakil presiden bisa mempengaruhi strategi dan dinamika persaingan di antara partai politik utama.
Seiring perdebatan yang semakin memanas, masyarakat mulai menantikan langkah apa yang akan diambil oleh Gibran Rakabuming Raka dan partai politik yang mungkin mendukungnya dalam menghadapi pemilihan presiden 2024.Â
Pertarungan politik di Tanah Air tampaknya akan semakin menarik dan menegangkan dalam beberapa tahun mendatang.
Jadi, siapa sebenarnya Gibran Rakabuming Raka, dan mengapa ia mengguncang politik Indonesia akhir-akhir ini?Â