Hari ibu memang sudah berlalu 15 hari yang lalu, namun bagi kita sudah selayaknya hari ibu ialah setiap hari karena kasih ibu yang tidak pernah habis sepanjang umur kita.
Tulisan ini dibuat sebagai bagian dari analisis terhadap perancangan desain komunikasi visual poster karya Stanley Lucius.
[caption caption="Karya Desain Komunikasi Visual Poster - Stanley Lucius"][/caption]
Obyek Semiotika karya Stanley Lucius ini adalah karya seni dengan obyek gambar hitam putih didalam kertas ditambah tulisan ‘Ibuku Pahlawanku Selamat Hari Ibu’. Karya yang dipersembahkan untuk memperingati Hari Ibu pada 22 Desember 2015 ini memiliki  tampilan visual dengan obyek gambar yang berada di kertas putih ini terdapat susunan gambar yang menggambarkan sosok 2 orang sebagai anak perempuan dan ibunya dengan latar rumah dan pemandangan yang sederhana dengan background berwarna coklat tua, letak gambar berada di sisi kanan sedang headline dan sub-headline berada di sisi kiri bawah karya.
MAKNA
Pada karya ini menceritakan tentang seorang anak perempuan kecil yang diatasnya bertuliskan ‘Aku’ yang menegaskan bahwa anak perempuan ini sebagai pembuat gambar. Ia menggambar dirinya dan seorang perempuan yang diatasnya bertuliskan ‘Mama’ yang menegaskan bahwa dia adalah ibunya. Gambar simbol lingkaran yang berarti tidak terhingga karena tidak memiliki sudut yang digunakan di kepala Mama dan Aku mewakili arti kasih sayang dari seorang Ibu kepada anaknya tidak terhingga di situasi apapun. Gambar simbol segitiga yang memiliki 3 sudut sisi yang ada di badan Mama, Aku dan genteng rumah mewakili hubungan antara ibu, anak dan ikatan batin.
Mereka sedang asik berjalan-jalan di hari yang cerah diluar rumahnya. Anak perempuan ini menggambar di sebuah kertas putih dengan tinta hitam. Sang Ibu ia gambarkan mengenakan sebuah jubah / sayap yang terbentang terkena angin mirip gambaran sosok pahlawan fiksi di kartun dan film. Pahlawan dalam Kamus besar Bahasa Indonesia sendiri berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran / pejuang yang gagah berani.
Sosok keberanian dan pengorbanan Ibunya dalam segala hal membuat perempuan kecil ini diam-diam mengaggumi sosoknya. Kaki dari gambar Mama tidak menyentuh tanah dengan ini seperti pahlawan ini seolah-olah terbang sambil menggandeng anaknya yang berarti, seorang Ibu siap berjuang untuk menemani anaknya ke jenjang yang tinggi bahkan lebih tinggi dari dirinya sendiri. Suasana siang hari diperlihatkan oleh gambar matahari yang masih bersinar cerah diatas rumah, ditambah burung-burung yang berterbangan disekitarnya. Ibu dan anak inipun digambarkan bergandengan tangan sambil tersenyum lebar.
Ini menggambarkan, bersama sosok Ibu, seorang anak akan selalu membawa kedalam hari-hari yang cerah dan menyenangkan.
Walaupun gambar ini terlihat sederhana hanya dengan warna hitam dan putih, namun dapat memberikan kesan mendalam. Pada karya ini terdapat tulisan ‘Ibuku Pahlawanku’ seakan ada jarak yang membedakan panggilan ‘Ibu’ dan ‘Mama’. Seperti pola hubungan orang tua dengan anak di Indonesia sendiri cenderung lebih formal dan terkesan berjarak di luar negeri hubungan antara orang tua dan anaknya lebih informal dan terkesan lebih dekat. Tulisan ‘Ibuku Pahlawanku Selamat Hari Ibu’ mempertegas bahwa karya ini diperuntukkan untuk para Ibu yang sudah menjadi pahlawan bagi setiap anaknya. Simbol-simbol yang dihadirkan di gambar mewakili hubungan ikatan batin antara anak dan ibunya.
Tulisan ‘Selamat Hari Ibu’ yang ada di sudut kiri bawah karya. Tulisan ini walapun kecil sebenarnya sudah sangat mewakili keseluruhan isi karya dengan mengucapkan Selamat kepada para Ibu yang mellihatnya. Di Indonesia sendiri Hari Ibu sudah menjadi perayaan nasional yang ditetapkan pada Kongres Wanita Indonesia (Kowani) ke III pada tahun 1938 dan disahkan oleh Presiden Soekarno dalam Dekrit Presiden dan menetapkan Hari Ibu Nasional dirayakan setiap tanggal 22 Desember.
Headline Ibuku pahlawanku yang diletakan di sudut kiri bawah terletak pada sisi gelap backgound sementara tulisan berwarna kontras dengan background menimbulkan kesan gestalt pada tulisan pahlawanku, yang mana bisa disamakan dengan kehadiran ibu di dunia sebagai satu-satunya pahlawan yang nyata dan jelas bagi diri kita masing-masing.Menyala diantara gelap sekitar seperti ibu yang senantiasa mendampingi kita ditengah kesulitan yang kita hadapi.
KESIMPULAN
Pada karya ini Stanley ingin memberikan gambaran dan simbol-simbol sederhana namun mendalam dari sebuah coretan sederhana tentang ikatan batin antara seorang anak dan ibunya seperti sosok pahlawan dan akan membimbing anaknya sampai besar nanti. Bertepatan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember, ia memperlihatkan kepada semua orang termasuk para wanita, bahwa Ibu adalah Pahlawan yang memang terlihat sederhana dan akan selalu mendampingi kita disaat kita sedang mengalami kesulitan dan dengan senang hati membantu kita untuk melalui kesulitan-kesulitan yang kita hadapi.
Tulisan ini dibuat atas dasar analisis terhadap karya desain komunikasi visual berdasarkan dari beberapa sumber oleh I.I.K. & S.L.- masih jauh dari sempurnaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H