Bila menggunakan pendingin -- AC, pastikan pembersihan secara teratur, khususnya bagian saringan udaranya. Diupayakan pula agar ruangan mendapatkan pergantian udara secara alamiah, dengan cara membuka secara berkala seluruh pintu dan jendela, sirkulasikan udara dengan bantuan kipas angin.
Dalam situasi kelembaban di bawah 40 persen, droplet yang terinfeksi virus, menggantung dan melayang-layang di udara lebih lama, dan memberikan kesempatan untuk menginfeksi orang lain.
Bila kelembaban di atas 60 persen, droplet menyerap lebih banyak kelembaban, lebih berat dan rentan terhadap gravitasi, bergerak turun dan menempel pada benda-benda di sekitar.
Sebagai informasi, droplet atau tetesan pernapasan berdiameter lebih dari 5-10 microMeter. Sedangkan inti tetesan atau aerosol berdiameter kurang dari 5 microMeter.
"Teori menunjukkan bahwa sejumlah droplet pernapasan dapat menghasilkan aerosol. Ini terjadi saat menguap, bernapas normal, dan saat berbicara," kata WHO.
Lakukan hal-hal ringan, beres-beres ruangan bersama kawan-kawan, pilah-pilih dan jangan terkesan ada kesesakkan dalam penempatan barang-barang.
Semakin banyak barang, atau benda-benda di dalam ruangan akan berpotensi menyebabkan udara lembab, dan juga menjadi sarang kuman dan virus.
Tanda-tanda ruangan lembab, lebih dari 60%, biasanya terlihat dari tumbuhnya jamur di dinding dan ada bagian dinding yang terkelupas. Ruangan pun terasa lebih dingin, udara basah lembab karena banyak butiran-butiran halus uap air di udara.
Sebaliknya, bila kelembaban kurang dari 40%, selain terasa kering di permukaan kulit, mata dan tenggorokan, juga menjadi tempat ideal kuman dan virus berkembang.