Lagi-lagi perlu diuji, reaksinya jelas, lelahnya kehidupan berasa ambyar bila dilantunkan lagu-lagu Koes Plus -- Kolam Susu, atau Apa Salah dan Dosaku -- D'lloyd, dan lain-lainnya pasti.
Menyimak lagu lawas, memberi pelajaran, betapa kehidupan itu memang berwarna-warni, dan mengingatkan peristiwa ketika kita mendengarnya dulu.
Maraknya kesukaan anak-anak muda, terhadap lagu-lagu lawas, nampaknya berkelanjutan. Salah satu bukti, kita jumpai beberapa grup band anak muda, mulai bertumbuh dan bersemangat melestarikan lagu-lagu Koes Plus. Seperti telah dijelaskan, bahwa ternyata mereka pun tertular dari orangtuanya menyukai lagu-lagu lawas.
Sengaja maupun tak di sengaja, lagu-lagu lawas didengar, dinikmati, dan diviralkan dalam berbagai media dengan mudahnya.
Berharap, di kemudian hari, anak-anak muda yang saat ini aktif memainkan dan menyanyikan lagu-lagu lawas, atau hanya sebagai pendengar selintas, akan menjadi orangtua yang akan menularkan kesukaan kepada anak-anaknya.
Mari lestarikan Lagu Lawas, tuanya lagu memang bikin kita awet muda, sehat dan bahagia.
Bandung, 26 Juli 2020
Catatan: Terinspirasi oleh tulisan Bpk Tjiptadinata Effendi, "Memutar Ulang Lagu Lama Apakah Salah?", Kompasiana, 26 Juli 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H