Tak kuat motivasi, bila hanya menyimpan uang, godaannya terlalu besar. Kawan punya HP baru, inginnya sampai terbawa mimpi. Kawan ganti motor, tak mau ketinggalan sampai berhutang agar tak menanggung beban malu.
Hidup tanpa perencanaan, mudah diombang-ambingkan gelombang kehidupan yang menggoda.
Sempat membayar rutin bulanan ke bank, karena harus menyediakan uang masuk kuliah anak dalam tiga tahun ke depan. Istilahnya tabungan berjangka, yang bisa kita ambil uangnya selama waktu yang telah ditentukan. Hal ini mengajarkan disiplin menabung secara bulanan, dengan hasil bernilai lebih dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
Hidup hemat bukan berarti tak bisa menikmati, karena kesehatan dan kebahagiaan menjadi dasar bagi semua usaha.
Makan sayur-mayur dan tidak sering makan-makanan instan yang bernilai mahal, cukuplah pada waktu itu. Olahraga alam menjadi andalan, jalan kaki dan rekreasi ke tempat-tempat yang banyak pepohonan sangatlah disukai.
Sehatnya nyata, meski murah asalkan bahagia.
Begitulah sekelumit cerita, tentang bagaimana kesuksesan, yang mungkin saja dianggap sederhana dan biasa-biasa saja bagi sebagian orang lain. Kisah-kisah pahitnya, bagaikan jamu, diminum dan dirasakan manisnya karena tahu semua untuk masa depan.
Bersyukur kepada Sang-Pengatur, dan menerima kenyataan hidup untuk tidak boros, telah menguatkan tekad.
Bandung, 30 Juni 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H