Kehebatan utama dari Rice Cooker, selain menanak nasi juga menghangatkan nasi. Perangkat thermostat-nya ternyata mampu mempertahankan agar suhu tetap terjaga antara 70 sampai 80 derajat Celcius.
Maknanya, selama proses penghangatan, suhunya telah memenuhi kaidah suhu aman, sesuai Lima Kunci Keamanan Pangan, di atas 60 derajat Celcius. Suhu aman akan memperlambat atau menghentikan pertumbuhan bakteri penghasil racun.
Menghangatkan nasi di Rice Cooker ada batasnya, bila melebihi 12 jam, nasi akan kering dan berwarna kekuningan. Namun, masih tetap aman untuk dikonsumsi.
Hal lain yang perlu diperhatikan saat akan menghangatkan nasi setelah nasi masak, diamkan beberapa saat dan aduk-aduklah merata, agar uap-nya tidak terperangkap, yang bisa menyebabkan nasi lembek dan tak awet.
Idealnya, menanak nasi secukupnya dan tidak berlebihan. Dalam keadaan hangat, suhu 70 -- 80 derajat Celcius, bila ada nasi tersisa, masih dapat disimpan di kulkas, yang bersuhu kurang dari 5 derajat Celcius. Biarkan agak dingin beberapa saat, sebelum dimasukkan kulkas, dalam keadaan tertutup rapat dengan wadah yang bersih.
Jangan lupa, untuk tidak menyimpan nasi lebih dari sehari di dalam kulkas. Setelahnya, masih boleh dihangatkan lagi pakai rice cooker sekali lagi.
Tak perlu berpikir ribet, nasi akan tetap aman di konsumsi, dengan alat penanak nasi, Rice Cooker, asalkan tetap hangat. Bila listrik padam, dan penghangat suhu tak lagi berfungsi, lebih dari dua jam, simpanlah segera nasi dalam kulkas.
Bijak merawat nasi, dan memahami apa yang terjadi, akan mampu menjauhkan racun yang sangat membahayakan kesehatan.
Bandung, 07 Juni 2020
Catatan Penulis:
Pemerhati pangan, kesehatan, dan praktisi di Industri Pangan. Alumnus Kimia ITB.