Semula banyak yang abai, seperti halnya Aloe Vera atau lidah buaya. Berkibar namanya, ketika lidah buaya disebut-sebut sebagai anti iritasi kulit, bahannya hand sanitizer si penghalau virus Covid-19.
Mudah beranak-pinak, cukup disiram seminggu sekali, dan ditempatkan pada arah yang tersinari matahari. Gunakan pot agar mudah dipindah-pindahkan, sesuai arah sinar memancar.
Saatnya musim DiRumahAja, tak ada salahnya membuka hati, belajar kembali bagaimana menanam atau memanfaatkan lidah buaya.
Niatnya baik, bagi orang-orang sibuk yang saat ini harus berdiam diri di rumah saja, karena aturan sekolah atau kerja, sebagai langkah pencegahan penularan  virus corona.
Lanjutkan bagi yang sudah mulai menemukan jati diri, menciptakan ranah kesibukan diri atau keluarga, tapi bagi yang ingin menata kreatifitas berpikir atau ingin berbagi, tak ada salahnya menimbang rugi-untungnya bila memahami kemanfaatan tanaman lidah buaya.
Dilansir dari Humas ITB, https://www.itb.ac.id, Dr. Elfahmi, M.Si. Apt., selaku Kepala Pusat Penelitian Biosains dan Bioteknologi ITB, dan kawan-kawan, saat ini sedang melakukan riset dan pengembangan hand sanitizer yang menggunakan lidah buaya sebagai komponen di dalamnya.
Menyikapi derasnya wabah Covid-19, nampaknya riset berkelanjutan untuk mengembangkan hand sanitizer ini akan segera diupayakan mendapatkan izin edarnya.
Riset dan pengembangan produk hand sanitizer ini memanfaatkan senyawa aktif dari bahan alami, dan menggunakan menggunakan standard dari World Health Organization (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia.
"Secara keseluruhan hand sanitizer ini memiliki kandungan alkohol 70%, hidrogen peroksida, gel aloe vera, serta pewangi natural dari citrus dan fraksi kaya xanthorrhizol," ujar Dr. Elfahmi.
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan, hand sanitizer dapat membantu mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19, jika sabun dan air tidak tersedia.