Banyaknya korban virus corona yang oleh WHO diberi nama resmi Covid-19, tak memberikan greget, kesadaran akan pentingnya melakukan pencegahan. Salah satunya, CTPS -- Cuci Tangan Pakai Sabun, sesuai anjuran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang masih dimaknai sekadar slogan.
Jumlah kasus yang terkonfirmasi, Minggu (16/02/20), sebanyak 69.031 dengan jumlah kematian sebanyak 1.666 (Kompas.com/South China Morning Post).
Bila alasannya tak ada fasilitas, tak sepenuhnya benar. Di tempat-tempat umum, seperti rumah makan, toilet dan lainnya yang memungkinkan banyak kuman, masih saja ditemukan para pengunjung yang tidak melakukan kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun  - CTPS, meski telah tersedia.
Cuma CTPS 20 detik saja, memungkinkan terbebas dari ancaman virus corona, Covid-19, dan mereka-mereka santai saja banyak yang merasa tak harus melakukannnya.
Dikatakan mungkin, karena CTPS hanyalah satu dari sekian banyak anjuran Kementerian Kesehatan dan WHO, seperti konsumsi makanan bergizi seimbang, rajin olahraga dan istirahat cukup, menjaga kebersihan lingkungan, tidak merokok, gunakan masker bila batuk atau tutup mulut dengan lengan atas bagian dalam.
Selain itu, minum air mineral 8 gelas/hari, makan makanan yang dimasak sempurna dan jangan makan dari daging hewan yang berpotensi menularkan, bila demam dan sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan, dan jangan lupa berdoa.
Melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun -- CTPS merupakan perilaku mudah yang sangat sulit dibiasakan. Pasalnya, dampak buruknya tak langsung dirasakan, hingga diabaikan dan dilupakan bahwa jalan masuk kuman termasuk virus, paling mudah melalui sentuhan tangan.
Pada saat tangan kotor, tak melakukan CTPS, dan menyentuh kulit wajah, mata, bibir dan hidung kita, tak sadar diri bahwa kita telah memindahkan kuman atau virus memasuki tubuh.
Adapun gejala virus corona : demam, batuk pilek, gangguan pernafasan, sakit tenggorokan dan letih lesu. Nampaknya virus mulai bekerja pada saat demam. Diikuti batuk kering, dan seminggu kemudian napas terasa berat, dan beberapa pasien akan butuh perawatan rumah sakit.
Pengalaman yang tersimpul, ketika di sebuah industri pengolahan makanan -- minuman, yang bertahun-tahun tak berhasil menyadarkan karyawannya harus cuci tangan sebelum memasuki ruangan produksi, terpaksa menggunakan kamera pemantau.
Bila ada karyawan yang tak Cuci Tangan Pakai Sabun, dan terekam kamera, pastinya akan mendapatkan peringatan dan sanksi. Hal tersebut, dikaitkan dengan kejadian tercemarnya produk oleh kuman atau virus yang mengakibatkan produk rusak dan hampir saja pabriknya dituntut dan ditutup.
Tanpa menunggu waktu lama, anak-anak usia Sekolah Dasar -- SD, yang sering dijadikan contoh model bagi kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun -- CTPS, perlulah ditiru.
Waspadai, jumlah kematian sebanyak 1.666, akibat virus corona, Covid-19, update 16/02/20, menjadi pembelajaran kuat untuk merombak sudut pandang bahwa Cuci Tangan Pakai Sabun -- CTPS, dan pencegahan lainnya sangatlah perlu diperhatikan.
Sedia payung sebelum hujan, bangkitkan kesadaran Cuci Tangan Pakai Sabun - CTPS sebelum Covid-19 menyerang dan mewabah di lingkungan kita.
Bandung, 16 Feb 2020
Link : CTPS20Detik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H