Contohnya gula pasir yang memiliki angka indeks glikemik 100. Artinya, karbohidrat dalam gula murni sangat cepat diubah oleh tubuh menjadi energi.
Indeks Glikemik disebut tinggi jika berada di atas angka 70. Untuk kategori sedang, jika berada pada kisaran 56-69, dan kategori rendah bula berada di bawah 55.
Indeks Glikemik makanan tak hanya berhubungan dengan diabetes. Seperti dilansir dari Healthline, IG berlaku juga bagi orang sehat yang ingin mengurangi berat badan atau diet.
Makanan dengan indeks glikemiknya tinggi, akan lebih cepat dicerna dan diserap, hingga timbul rasa lapar yang menggagalkan niat diet.
Sebaliknya, makanan dengan indeks glikemik rendah cenderung lebih lambat diserap oleh tubuh, perut terasa lebih lama kenyang dan tak ada keinginan makan berlebih.
Berdasarkan tabel nilai IG dari Harvard Medical School, per 150 gram nasi putih biasa memiliki nilai IG adalah 72. Sementara itu dengan takaran porsi yang sama, nilai IG jagung adalah 48.
Pustaka lainnya, nilai IG pada Daftar Indeks Glikemik Makanan, diabetesmelitus.org memberikan nilai IG nasi beras atau putih 89, nasi merah  50, dan jagung rebus  60
Selain nasi jagung, ada pilihan lainnya, seperti dikatakan pakar Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Dr. Ir. Nuri Andarwulan, Msi, di antaranya nasi beras merah yang punya nilai IG Â 55 dan mie basah 47.
Sedangkan IG nasi putih berada di kisaran 71-80, tergantung jenis berasnya.
Beberapa data tercatat memberikan info IG nasi beras atau putih berkategori tinggi, sedangkan IG nasi jagung berkategori rendah sampai sedang.
Kelebihan lainnya, dikutip dari beberapa sumber, menyatakan bahwa nasi jagung mampu mencegah penyakit anemia, menjaga kesehatan tulang, menjaga fungsi ginjal, menjaga kesehatan mata, menurunkan risiko kanker usus, melindungi dari risiko penyakit jantung, hingga baik untuk pertumbuhan janin dari ibu hamil.