Gaungnya kurang, nampaknya tak banyak yang peduli. Beberapa kawan sekerja, ketika ditanyakan hari apakah, nyatanya menjawab hari Senin. Padahal, peringatan Hari Sumpah Pemuda terjadi hari ini, 28 Oktober 2019, yang ke-91.
Bersatu Kita Maju, tepatlah bila tema peringatan Hari Sumpah Pemuda, 2019 menjadi harapan Indonesia ke depan. Ancaman pemisahan diri dari beberapa wilayah di Indonesia, dipicu berbagai persoalan yang dilatarbelakangi faktor-faktor ekonomi, sosial dan budaya. Mengedepankan emosi, dan sulitnya saling memahami, menjadikan persoalan yang tak habis-habisnya, hingga tak sempat lagi berpikir bagaimana seharusnya menciptakan Indonesia Maju.
Dalam skala kecil, sekadar contoh di industri minuman, ketika ada keluhan karena ditemukan produk rusak di pasar, bisa dijadikan contoh nyata. Dikisahkan, ada konsumen yang sakit perut ketika mengkonsumsi produk minuman kotak.
Diketahui bahwa tahap-tahap menghasilkan produk minuman, diawali dengan penerimaan bahan baku, kemudian diterima dan disimpan di gudang. Bila saatnya tiba, bahan baku diproses, dikemas dan hasilnya disimpan kembali di gudang. Setelah melalui analisa kelayakan produk, bebas kuman dan rasa sesuai, maka dipasarkanlah untuk selanjutnya didistribusikan ke konsumen melalui kios-kios, pasar dan toko.
Bila solusinya saling menyalahkan, tak memandang keluhan konsumen sebagai sesuatu yang penting untuk diselesaikan, akan mengakibatkan reputasi yang merugikan. Bersatu, dan bekerjasama haruslah didedikasikan untuk menghasilkan produk-produk yang bermutu.
Menyadari perbedaan, dan menyelesaikan secara bersama-sama, menyatukan solusi untuk kebaikan merupakan hal penting.
Nyatanya ilustrasi keluhan konsumen, yang ternyata bukan berasal dari pabrik, melainkan salah penanganan produk di pasaran yang berakibat kemasan sobek atau bocor, menjadi pengalaman berharga.
Bersatu, menjalin kerjasama yang baik dengan semua bagian, selayak bersatunya berbagai komponen bangsa untuk visi-misi kemajuan Indonesia.
Para pembuat kebijakan seharusnya melakukan upaya, menyatukan berbagai perbedaan yang menjadi pilar-pilar kekayaan bangsa, dengan cara mempererat saling kesepahaman.
Terlihat pula, ilustrasi Kepalan Tangan Jempol, angka 91,yang dimaksudkan sebagai pemuda selalu bersemangat dan terdepan sebagai pelopor. Tulisan SUMPAH PEMUDA Berwarna Merah Putih, memberikan makna bahwa Sumpah Pemuda menjadi pondasi yang kuat dan kokoh untuk ikrar suci satu nusa, satu bangsa & satu bahasa, INDONESIA.
Saratnya makna yang terkandung, selayaknya menjadi acuan dan inspirasi agar senantiasa berupaya untuk saling mengenal antar komponen bangsa yang berbeda-beda dan mungkin saja tinggal di berbagai pulau.
Tak Kenal Maka Tak Sayang. Fasilitasi program-program unggulan, perlu dimulai sejak dini, hingga dewasa, dan mengakui bahwa keberagaman itu sejatinya merupakan keniscayaan yang tak terbantahkan, dan harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan untuk Indonesia Maju.
Bandung, 28 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H