Viralnya terjadi lagi, ketika bangunan di sebelahnya dibongkar. Gereja Gothic Sayidan, anggun bergaya Eropa, tempatnya anak-anak muda berswafoto.
Lama tertimbun pandang di ketinggian bangunan sekitar. Berbagai info media online, dinyatakan bahwa Gereja Gothic Sayidan bukanlah gereja, melainkan rumah tinggal yang dibangun sekitar tahun 1987, dan telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Terbaca jelas statusnya saat berkunjung, Senin (07/10/19), tertulis di papan Ijin Mendirikan Bangunan -- IMB, tahun 2013, sebagai rumah tinggal, 3 lantai dengan luas tanah 396 M2, dan luas bangunan 361,5 M2.
Tak bisa digali, sejarah lengkap berdirinya bangunan tersebut, tetapi para pekerja masih terlihat aktif melakukan renovasi dari pagi hingga sore hari.
Pemilik rumah ini adalah warga keturunan Tionghoa bernama Esther Widyo Wanandyo, yang tidak lain adalah istri dari R. Petrus Haryono, perajin batik yang memiliki relasi dengan Keraton Yogyakarta.
Kelanjutannya, setelah R. Petrus Haryono wafat, Esther merawat rumah tersebut bersama anak-anaknya. Hingga akhirnya, KRT Thomas Haryonagoro, sebagai anak bungsunya, melanjutkan pengelolaan sepeninggal Esther.
Ada dugaan, rumah tinggal ini akan dibuat museum setelah selesai perbaikannya, seperti yang dilakukannya saat membuka Museum Ullen Sentalu di kawasan Kaliurang Yogyakarta.
Nampaknya bikin penasaran, banyak anak-anak muda yang tak sabar ingin berswafoto, bukan cuma bagian luar, tapi juga bagian dalam, yang berkali-kali ditolak oleh para pekerja yang sedang merenovasi.
Cukuplah puas mengambil foto-foto dari kejauhan, bahkan semakin hari semakin banyak pengunjung ingin berbagi foto  tentang bangunan yang sejak tahun 2000-an tak lagi ditinggali.
Viralnya kembali terulang, sejak Gereja Gothic Sayidan yang merupakan tempat tinggal ini kembali berkibar di dunia maya, gara-gara semakin jelas terlihat unik dan bergaya.