Baru dengar namanya, kebanyakan orang takut setengah hidup. Ular, stigmanya berbisa, melilit dan melahap habis mangsa yang ditemuinya. Namun, tak berlaku bagi ular Sanca Kembang Albino, si cantik imut-imut yang bersahabat, dan menggemaskan.
Ditemui di sebuah pondok, Reptiles & Amphibians Park -- Gembira Loka Zoo, Kebun Binatangnya Yogyakarta, Selasa (08/10/19), ternyata ular Sanca Kembang Albino (Malayopython reticulatus) tak segarang yang diduga.
Berkali-kali, Sang Pawang berusaha meyakinkan pengunjung bahwa ular tak berbisa. Tertarik warnanya, kuning albino dan putih, mulanya beberapa pengunjung memberanikan diri hingga ada yang gagal fokus menarik niatnya karena takut.
Dicoba, kapan lagi mau uji nyali, setelah ada contoh memang benar terbukti tak berlaku aneh-aneh, akhir kata beranikan diri mencoba sensasinya bagaimana rasanya menyayangi ular.
Sanca Kembang Albino, bisa mencapai panjang 8 meter, bahkan 10 meter, dan berumur hingga 25 tahunan.
Sanca Kembang Albino, merupakan jenis ular yang ditemukan di Asia Tenggara, menghabiskan waktunya berada di pohon dengan cara memanjatnya dan ular jenis ini juga memiliki kemampuan berenang.
Makanan utama ular karnivora ini adalah mamalia kecil, burung dan reptilia lain. Setelah makan, menelan mangsa yang besar, ular akan berpuasa beberapa hari hingga beberapa bulan. Cara melumpuhkan mangsanya, dengan melilitkan kuat-kuat hingga makanannya mati kehabisan napas.
Berfoto bersama ular Sanca Kembang Albino, pada akhirnya, sebagai bukti tak terbantahkan. Siapa tahu banyak kawan tak mau percaya apa yang diceritakan kelak. Beberapa info menyatakan bahwa Sanca Kembang Albino, diternakkan dan dijual bebas, karena cantiknya paras.
Ringannya kaki, melangkah pergi meninggalkan jejak sensasi, menyentuh ular Sanca Kembang serasa lulus ujian.
Paling tidak, bila berjumpa ular Sanca Kembang Albino di tengah hutan, atau mungkin terlepas dari kandangnya, tak perlu terbirit-birit dan lari menghindar.