Benar adanya, kebanyakan dari kita lupa cuci tangan setelah melakukan kegiatan toilet. Mengintip perilaku kawan-kawan di tempat kerja, tak terlihat beban ketika meninggalkan toilet tanpa cuci tangan pakai sabun. Satu-dua orang telah melakukan cuci tangan dari sepuluh yang teramati.
Cuma 20 detik, anjuran yang telah disosialisasikan tak berkesudahan, bahkan lengkap dengan peringatan yang terpampang di depan mata.
Berkaca dari pengalaman, bahwa kuman-kuman penyakit yang ada di sekitar kita, memang tak nampak wujudnya. Semisal, bila kuman-kuman penyakit terlihat seperti binatang buas yang hendak menerkam, pastinya ada reaksi, lari atau melawan, dan bersiap melengkapi diri dengan senjata pelindung.
Kuman tak mungkin dilawan dengan senjata, mudahnya cukup dibinasakan, dengan cuci tangan pakai sabun secara benar, dan menjaga serta merawat lingkungan selalu bersih agar kuman tak mau menetap.
Jangan pula menyebarkan kuman kepada kawan-kawan kita dengan cara berjabatan tangan, karena tangan kita telah dengan sengaja tak dicuci setelahnya dari toilet.
Tak mungkin, bertanya pada kawan apakah sudah cuci tangan, sebelum kita berjabat tangan. Utamanya dari diri sendiri untuk selalu menjaga kebersihan, termasuk  cuci tangan pakai sabun.
Mengerikan dampaknya, beberapa penyakit seperti diare, ISPA, hepatitis dan lainnya dapat berpindah penghuni melalui kontak fisik seperti jabat tangan.
Melansir dari sebuah penelitan yang dipublikasikan Jurnal Kedokteran Inggris (British Medical Journal) pada November 2007 menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun secara teratur dan menggunakan masker, sarung tangan, dan pelindung, bisa jadi lebih efektif untuk menahan penyebaran virus ISPA.
5 Waktu Penting Cuci Tangan Pakai Sabun :
- Sebelum makan;
- Sesudah ke Toilet/WC atau Buang Air Besar;
- Sebelum memegang bayi, menyusui atau menyuapi bayi/anak,
- atau melakukan pekerjaan yang menuntut kebersihan, misalnya memasak, meracik makanan/minuman;
- Sesudah menceboki bayi/anak;
- Sesudah memegang binatang/ternak, termasuk ayam.
Situs resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, cdc.gov menyatakan bahwa hepatitis A yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV) ditularkan melalui kontak fisik dari tinja orang terinfeksi.