Itulah sebabnya, seorang penulis tak boleh malas, atau berdiam diri, karena di sekitar dan semua aktifitas yang ditemui, mengandung nilai-nilai kemanusiaan yang bisa dibagikan lewat tulisan.
Sehatnya pasti, gerak badannya dan mengurai pikiran selama proses menulis mampu mengusir sel-sel pikun. Bahagia pun dirasa, ketika tulisan yang dibuat berakibat banyak kemanfaatan bagi pembacanya.
Tak ada yang perlu dirisaukan, beruntunglah sebagai penulis, bebas menulis kapan dan di mana saja sesuai situasi hati dan kenyamanan yang memungkinkan.
Daripada membeli sehat, dengan aktifitas yang berbiaya, lebih baik menulis. Apalagi kalau sampai sakit, dan ingin sehat yang pastinya harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Menulis itu menyehatkan, lelah pun lenyap berganti berkah, apalagi bila dilakukan dengan tulus ikhlas. Sejatinya, menulis itu mampu mengubah lelah jadi berkah.
Ketika kita sedang menulis sesuatu yang lain, sementara tulisan-tulisan yang terdahulu mungkin saja mengikuti nasibnya, memberi kemanfaatan dan berkah kehidupan bagi sesama.
Bandung, 06 Sept 2019
Link Pustaka :
1. MenulisHinggaLupaDiri. 2. BanggaMeraihPenjelajah.