Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dari Kantong Mata Turun ke Kantong Hati

13 Juli 2019   09:30 Diperbarui: 13 Juli 2019   09:40 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantong Belanja. Sumber : https://www.pexels.com

Terngiang istilah kantong, sudah ada nama-nama calon menteri di kantong, katanya. Akhir pekan, saatnya bicara santai, menata hati yang mulai terkikis.

Belanja keperluan esok, sambil menjinjing kantong, memikat banyak pilihan. Terkesima saat memandang diri, kantong mata tergurat di depan cermin, dan bertanya ada apa.

Lagi -- lagi penasaran, apa itu kantong. Menurut KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, kantong adalah tempat membawa sesuatu (belanjaan dan sebagainya) yang terbuat dari kain, plastik, dan sebagainya.

Kalau di pabrik makanan-minuman, khususnya di bagian proses, baju seragam kerja tak boleh ada kantongnya. Dikhawatirkan bila mengantongi sesuatu akan berpotensi terlempar, dan mencemari produk. Selain itu ada juga kantong baju, kantong jaket atau kantong-kantong gaya lainnya.

Berbelanja. Hukumnya setengah wajib, dianjurkan untuk membawa kantong sendiri, ketika berbelanja. Tujuannya agar sisa buangan kantong-kantong kresek plastik, yang tak ramah lingkungan, dikurangi atau dihilangkan.

Telah diketahui bahwa cemaran plastik di laut, dan di darat telah merusak habitat kehidupan. Kesuburan tanah terganggu, karena rusaknya struktur tanah yang dipenuhi sampah-sampah plastik, termasuk kantong kresek yang tidak mudah terurai.

Menjadi bukti kuat bahwa temuan adanya ikan paus, hiu dan penyu yang mati akibat sampah plastik menyiratkan keharusan tak lagi menggunakan kantong plastik.

Hebohnya kantong, menapak diri dan tak sadar, bahwa ternyata kantong mata telah menghampiri. Memberi kesadaran lebih, tanda-tanda ketuaan mulai hadir.

Kantong Belanja. Sumber : https://www.pexels.com
Kantong Belanja. Sumber : https://www.pexels.com
Kantong Jaket. Sumber : https://unsplash.com
Kantong Jaket. Sumber : https://unsplash.com
Kantong Mata. Sumber : https://unsplash.com
Kantong Mata. Sumber : https://unsplash.com
Demi alasan penampilan, bisa sich dikurangi bahkan dihilangkan keberadaannya, dengan cara-cara tertentu. Boleh-boleh saja, tak ada hukumnya melarang, asalkan paham diri bahwa kantong mata memberi pemaknaan  bahwa usia tua harus semakin bijak.

Dari mata turun ke hati. Sepenggal kalimat bijak, menyiratkan pemahaman bahwa dari Kantong Mata turun ke Kantong Hati.

Kantong Hati seolah terisi bulir-bulir kebaikan dan ketidakbaikan, dan agar memberi kesehatan mental, haruslah segera diperbaharui. Buanglah Kantong Hati yang berisi ketidakbaikan, dan pertahankan yang sudah baik.

Bagikan kepada sesama, tentang semua kebaikan yang terpendam di dalam hati, dan segarkanlah selalu dengan cara rendah hati memohon kepada-Nya.

Dari Kantong Mata turun ke Kantong Hati, bekutat masalah kantong serasa tak habis-habisnya. Ambil positifnya dan buanglah negatifnya, lakukan hal yang terbaik. Berbangga bila memiliki kantong mata, mengingatkan pesan kebaikan yang harus dimaknai dan diterapkan dalam kehidupan nyata.

Bandung, 13 Juli 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun