Nyaman! Suasana yang menjadi idaman, dari bayi jebrol sampai usia lanjut. Perilaku terlihat, bayi yang ngompol dan lapar, akan menangis dan meronta. Dewasa pun, pasti ada gelagat sikap di wajahnya, tak baik berkata dan berpikir, akibat hatinya tak nyaman.
Kumpulkan para bayi, mereka itu sejatinya bersahabat, ada kedekatan, meski gunakan bahasa isyarat. Suatu kali nyata adanya, ketika menjumpai ibu-ibu di lingkungan rumah, yang saling menggendong bayi se-umuran. Saat dilepas, di lantai teras rumah, sambil duduk-duduk mereka nampaknya mampu becanda dan berceloteh meski tak jelas.
Anak-anak pun yang semula diam, ketika bersanding bersama orangtua-nya, akan berubah ceria berkisah bila berjumpa kawan-kawannya. Apa pun yang dibicarakan, yang bagi orang dewasa merupakan hal biasa, menjadi tawa renyah berkepanjangan dan hidup.
Semua karena ada perasaan nyaman, punya dunia yang sama, dan merasa saling menghargai dengan balutan kesetiakawanan yang kental. Terkadang orangtua justru yang suka menghalang-halangi sikap kebaikan anak-anak, seperti berbagi makanan karena kuatir anaknya kekurangan.
Susahnya mengais rasa nyaman, bagi yang dewasa, mudahnya disimpulkan karena kurang saling mengenal, tak ada kedekatan. Tak Kenal maka Tak Sayang, selayak ungkapan peribahasa lama.
Tak Kenal, dapat diartikan pula sebagai tak mau mengenal, karena kepentingan diri sendiri yang menjadi unggulannya.
Suasana berubah cepat, tak lagi disempatkan untuk berpikir rasa, tergerus oleh kerasnya kehidupan. Bagi yang tak menyadari cemaran-cemaran yang menghalangi keberadaan rasa nyaman, lewatlah sudah.
Masih ada waktu, membuka hati dan perilaku, mencoba mengenal kawan-kawan lebih dekat, dan berusaha agar tak lagi mementingkan diri sendiri, dan berbagilah dalam suasana komunikasi yang baik.
Menjadikan suasana berasa nyaman, terkadang memang haruslah berperilaku dan berpikir seperti anak-anak, saling menghargai dan setiakawan, dalam kebersamaan membangun kedekatan.
Rasa nyaman menghasilkan bahagia, dan bahagia memberikan kesehatan, yang pasti didambakan kita semua.
Bandung, 18 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H