Mungkin dia lelah. Wajahnya kuyu tak bergairah. Bekutat dengan data-data harian yang harus segera diselesaikannya, dan memantaskan diri bersama kerutan dahi.
Tak pandainya mengatur waktu istirahat, kapan saatnya senyum, kapan saatnya diam, dan kapan saatnya becanda tak mudah diterapkannya dalam situasi kerja yang saat ini dijalaninya.
Di kalangan kawan-kawan, ada ungkapan yang berlaku lokal, yaitu waktu kerja jangan sampai mengganggu makan, dan waktu makan jangan sampai mengganggu kerja
Kalau bingung menyimak, ada baiknya pegangan tiang atau pintu biar tak jatuh.
Kebanyakan kawan-kawan menganut paham, waktu kerja jangan sampai mengganggu makan. Artinya waktu makan dijalani tepat waktu, sedangkan pekerjaan bila mungkin bisa diatur untuk ditunda atau dilanjutkan setelah istirahat makan.
Kerja terus, dan terus kerja kemudian lanjut istirahat makan, yang menjadi pilihan kawan memberikan makna kurangnya perencanaan dalam mengatur waktu. Akibatnya, makan tak teratur, kesehatan tak optimal, bahkan ada kecenderungan lelah fisik dan psikis.
Beban beratnya kerja harus disegarkan, berbahagialah yang memiliki renjana.
Kata renjana yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, terjemahannya berasal dari passion, bahasa Inggris. Renjana memiliki arti: rasa hati yang kuat. Renjana juga digunakan untuk menyatakan keinginan atau niat untuk melakukan sesuatu.
Menyegarkan kembali lelah bawaan dari tempat kerja, temukan passion atau renjana kita. Beberapa renjana yang mudah dan sering dijumpai, semisal mendengarkan atau memainkan alat musik, menyanyikan lagu-lagu, olahraga, melakukan kegiatan menulis atau pun bercengkrama bersama keluarga.
Hidup memang melelahkan, bila tak pernah lelah bagaimana kita bisa merasakan santai atau bahagia. Hanya saja, lelahnya kita bekerja adalah lelah normal yang masih dalam batas, dan jangan lupa temukan renjana kita agar lelah hilang musnah.
Bandung, 11 Mei 2019