Batal. Sehatnya jalan pagi tanpa alas kaki tertunda. Sehari sebelumnya, hujan deras membasahi bumi Cimahi, dan sekitarnya. Beberapa ruas jalan masih tergenang air, dan ada juga yang basah terkena limpahan air selokan.
Selintas terbayang kencing tikus, bercampur basahnya air di permukaan jalan, menyisakan kekuatiran terdampak penyakit leptospirosis.
Awal bencana perlu diwaspadai, leptospirosis yang disebabkan bakteri leptospira yang dibawa tikus, dari badan dan kencingnya, terbawa aliran air. Seolah menguras sarang-sarangnya tikus, dan menyisir sisa-sisa kencing tikus.
Bahaya leptospirosis, bakterinya mampu menyebabkan gangguan hati dan peradangan ginjal, masuk melalui aliran darah dari kulit kaki atau bagian tubuh lain yang terluka.
Hampir kebanyakan, luapan selokan air yang terjadi disebabkan oleh sumbatan sampah, dan menerjang gorong-gorong tempat sembunyi tikus.
Sibuknya warga, dan lelahnya raga menjadi penghambat terjalinnya tali silaturahmi. Diperlukan peran aktif para pengurus RT/RW, menjaga lingkungan dan memberikan pengingat akan bahaya wabah penyakit bila lingkungan tak lagi sehat.
Tak hanya selokan di luar rumah, di rumah pun perlu dilakukan pembersihan dan penutupan jalan tikus dari arah luar. Bisa terjadi, tikus-tikus akan masuk ke rumah melalui lubang saluran selokan, menghabiskan sisa-sisa makanan yang tak dibersihkan penghuninya karena malas.
Bebasnya tikus-tikus masuk ke rumah, bekas ceceran kencing tikus yang tak terlihat, semirip dengan temuan genangan air dan jalanan basah di luar.
Waspadai lebih serius, potensi bahayanya penyakit leptospirosis, di jalan maupun di rumah, sementara hujan tak henti-hentinya memberi peringatan dini.
Kerja bakti warga, menjadi andalan utama untuk menjalin kembali tali silaturahmi yang mulai memudar.
Dimulai dari diri, akan berbagi kekuatiran tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, di dalam maupun luar rumah, agar tercipta kehidupan yang lebih sehat bebas leptospirosis.
Cimahi, 08 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H