Beda suasana berbeda juga hasilnya. Semisal di bangku taman, sepoi-sepoi angin, bersama segarnya aroma pepohonan. Lain hal bila di ruang, bergeming terkadang membuat buntu kreatifitas. Sekali-kali bolehlah, berkunjung ke tempat lain, di mana ada bangku taman, duduk dan mengolah ide-ide menulis yang datang tanpa diundang.
Nyaris tak ada gangguan, ketika sudut pandang menyimak ramah pepohonan, bunga-bunga dan desiran angin. Udara beroksigen, hasil karya pepohonan ikut menyemarakkan hati, menangkap ramah ide-ide apa pun dan mengolahnya menjadi sebuah tulisan.
Ketika mata mengarah pada pepohonan yang rindang, teduh dan berumur, ternyata otak menyibak. Pastilah pohon itu telah melampaui durasi waktu bertahun-tahun dan telah mengalahkan halangan cuaca dan lain-lain hingga tampil gagah perkasa.
Idenya, bertahan dan tangguh bila ingin sukses, seperti pepohonan. Terpicu beberapa pengalaman diri, betapa pendidikan telah membuka pola pikir hingga bisa dikatakan sukses, setidaknya untuk ukuran pribadi.
Pilihan ide pohon membebaskan diri dari cara berpikir sempit, tak harus menulis tentang kisah daya juang hidup.
Polusi udara pun terkurangi dengan hasil kerja pohon yang menyerap gas Karbon Dioksida yang dihasilkan ulah manusia, dan menggantinya dengan Oksigen yang menyegarkan. Jadilah kita melengkapi daftar pustaka berkenaan dengan tulisan tentang lingkungan hidup.
Bangku yang kita pakai pun, tak luput dari sasaran ide. Kreatif kuncinya. Tak ada kata gagal bagi mereka-mereka yang berpikir kreatif. Bangku taman yang unik, adalah hasil kerja mereka-mereka yang berwawasan jeli tak monoton.
Kreatifitas telah membuka mata hati bagi yang menyadari, dan memenangkan persaingan di zaman kini. Mau jadi apa pun bila tak ada kreatifitas tak bisa unggul.
Bangku taman telah merubah sudut pandang, sekilas tampak hanya memindahkan seperangkat alat tulis. Nyatanya, alam telah merubah segalanya, angin dan pepohonan andil berperan. Tanpa disadari segala kemudahan terciptanya ide-ide kreatif hadir, ramah dan bersahabat.
Bila ide menulis telah membeku, dikarenakan hambatan psikis semisal jenuh, bosan, kecewa karena situasi dan lain-lain, ada baiknya mencoba untuk bersantai, duduk dan menikmati kenyamanan bangku taman yang tak pernah menolak kehadiran kita.
Bandung, 12 April 2019
