Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bayi-bayi Aedes Itu Bernama Jentik

7 Februari 2019   05:11 Diperbarui: 7 Februari 2019   15:07 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : http://style.tribunnews.com Nyamuk DBD sedang beraktifitas.

Gelitik penasaran, menyimak anjuran bersih-bersih rumah dari jentik. Pasalnya, spanduk 75 kali 125 cm itu, berbahasa daerah, Sunda. Intinya sich, mengajak rutin bersihkan lingkungan rumah dari bayi-bayi nyamuk atau jentik, saat penyakit DBD - Demam Berdarah Dengeu mewabah di awal musim penghujan.

Telah diketahui bahwa penyebab DBD itu adalah virus dengue yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Dilansir dari laman kompas.com, Jumat (1/2/19), Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, satu nyamuk Aedes aegypti betina dewasa dapat bertelur menjadi ratusan jentik di permukaan basah atau air tergenang.

Ajakan rutin, seperti terpampang dalam spanduk, merupakan salah satu tindakan memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, yakni mematikan nyamuk sejak masih bayi atau jentiknya.

Selain itu, nyamuk-nyamuk  Aedes aegypti dewasa tetap harus dibasmi, umumnya dengan pengasapan atau fogging, karena nyamuk pembawa virus dengeu tersebut sangat agresif menyuntikan racun penyebab DBD kepada manusia.

Sumber : http://style.tribunnews.com Nyamuk DBD sedang beraktifitas.
Sumber : http://style.tribunnews.com Nyamuk DBD sedang beraktifitas.
Situs resmi Kemenkes menjelaskan bahwa virus DBD biasanya menginfeksi nyamuk Aedes aegypti betina ketika menghisap darah seseorang yang tengah dalam fase demam akut (viraemia).

Fase ini terjadi dua hari sebelum panas sampai lima hari setelah demam timbul. Nyamuk menjadi infektif, dapat menyebabkan infeksi, dalam waktu 8-12 hari (periode inkubasi ekstrinsik) setelah mengisap darah penderita yang sedang viremia dan tetap infektif selama hidupnya.

Setelah periode inkubasi ekstrinsik terlalui, kelenjar ludah nyamuk tersebut akan terinfeksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk menggigit dan mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan ke tubuh orang lain.

Setelah masa inkubasi di tubuh manusia selama 3-4 hari (rata-rata selama 4-6 hari) akan timbul gejala awal penyakit, seperti demam tinggi mendadak yang berlangsung sepanjang hari, nyeri kepala, nyeri saat menggerakkan bola mata, nyeri punggung, terkadang disertai adanya tanda-tanda pendarahan.

Pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan nyeri ulu hati, pendarahan saluran cerna, syok, hingga kematian.

Spanduk Anjuran Tentang Jentik DBD. Foto Dok Pribadi J.Ktrisnomo (06/02/19).
Spanduk Anjuran Tentang Jentik DBD. Foto Dok Pribadi J.Ktrisnomo (06/02/19).
Menyikapi jentik-jentik nyamuk yang telah terlanjur menjadi nyamuk dewasa, dapat dilakukan dengan cara pengasapan atau foging.

Hal lainnya, melakukan pensortiran barang-barang yang tak bergerak, semisal di gudang, lama tak digunakan, dapat dibersihkan atau dibuang, agar tidak menjadi sarang nyamuk. Atur posisi ulang, perlengkapan rumah tangga seperti lemari, meja kursi, lemari pakaian, lemari buku-buku, tempat tidur, untuk dibersihkan dan dirapikan agar terbebas dari tempat sembunyi nyamuk. Jangan biarkan baju atau lainnya yang berbau keringat manusia, bekas pakai, dan bergelantungan, karena akan menjadi tempat nyamannya nyamuk.

Selain itu, tata pencahayaan ruang agar terkena sinar matahari, dan juga atur sirkulasi udara agar tidak lembab, yang menjadikan tempat disukai nyamuk.

Nyamuk amblas, atau tewas belumlah cukup. Masih ada jentik nyamuk yang perlu disikapi.

Periksa genangan air, tempat hidupnya jentik, yang ada di rumah atau sekitarnya. Banyaknya barang-barang berbentuk mangkuk atau cekungan perlu diwaspadai. Contohnya penampung air seperti seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, alas vas bunga, selokan air, kaleng-kaleng bekas berisi air hujan, dan lain-lain, perlu dikuras atau dibersihkan.

Suasana Pagi di Tikungan Perumahan Buciper- Cimahi, Spanduk Jentik, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, 06/02/19.
Suasana Pagi di Tikungan Perumahan Buciper- Cimahi, Spanduk Jentik, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, 06/02/19.
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dimudahkan ingat dengan cara 3M Plus. Pertama yaitu menguras sejumlah tempat penampung air. Kedua, menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air. Ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.

Sementara itu, kata Plus maksudnya adalah upaya pencegahan tambahan. Di antaranya, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.

Terima kasih buatmu, spanduk pengingat jentik di tikungan jalan. Agar terbebas dari nyamuk DBD, memang harus bersegera dan rutin membasmi jentik-jentik atau bayi-bayi nyamuk Aedes aegypti, bersama-sama, serentak dan jangan biarkan mereka dewasa.

Cimahi, 07 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun