Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sejatinya Tabung Elpiji Tak Pernah Meledak

12 Oktober 2018   15:09 Diperbarui: 15 Oktober 2018   16:56 3821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : www.pertamina.com

3. Tindakan jika gas elpiji habis : a. Ditandai dengan api tidak menyala & tabung menjadi ringan; b. Ganti tabung kosong dengan tabung baru.

Waspada : a. Jangan menggunakan kompor gas dan kompor minyak tanah secara bersamaan; b. Jangan menghidupkan kompor jika tercium bau gas elpiji yang bocor. (www.pertamina.com).

Jelas sudah, meski tabung gas elpiji tak pernah meledak, namun dampak ledakan dari kebocoran perangkatnya mampu meluluhlantahkan benda-benda disekitarnya. Bahkan tak menutup kemungkinan adanya korban jiwa.

Memahami dan mempelajari bagaimana bersikap, seharusnya menjadi skala prioritas keamanan. Pemeriksaan perangkat tabung gas elpiji secara konsisten dan terus menerus dilakukan sebagai tindak pencegahan bahaya kebocoran.

Termasuk di antaranya desain ruang dapur berventilasi di bagian dinding bawah, setidaknya ada sirkulasi udara dan bukan dalam ruang tertutup, agar tak ada lagi gas elpiji yang terperangkap di ruang-ruang dapur, bila bocor.

Peduli dan memberi perhatian lebih terhadap pemakaian gas elpiji sudah sepantasnya dilakukan agar kita terhindar dari ketidakamanan dan ketidaknyamanan!

Sumber Data:
migas-indonesia.com
pertamina.com
keselamatankeluarga.com
Buku Pintar Petunjuk Aman Penggunaan Elpiji 3 Kg Pertamina.

Bandung, 12 Okt 2018

Penulis : Johanes Krisnomo, alumnus Kimia-ITB, Pemerhati Lingkungan Hidup dan Kesehatan, Kimia Pangan dan praktisi di Industri Pangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun