Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Waspada! Modus Penipuan dengan Pura-pura sebagai Teman Pemilik Rumah

4 Oktober 2018   23:09 Diperbarui: 5 Oktober 2018   10:49 3259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi Foto : https://strongholdgames.com

Aktual, tajam dan unik. Kisah menarik ini sayang dilewatkan. Rumah yang tampak sepi, diperkuat dengan suasana sekeliling di siang hari tanpa penghuni, memancing penipu untuk mencoba beraksi.

Diawali dengan kedatangan tamu bermotor, seorang diri, laki-laki umur sekitar umur 25-an, membunyikan klakson.

Pembantu yang kebetulan sendirian, sedang mencuci baju di kamar mandi, terpanggil bunyi klakson berkali-kali. Bapak -- ibu pemilik rumah, dan seorang anaknya tak di rumah karena punya kesibukan masing-masing.

Pembantu, biasa dipanggil Bibi, menghampiri pagar yang terkunci rapat. Sementara itu, Sang Tamu menyapa ramah dengan tutur kata sopan, menanyakan beberapa hal.

"Bu, Bapak ada?"
"Bapak sedang bekerja", kata Bibi dengan ramah. Layaknya seorang pembantu terhadap majikannya.
"Ibu, ada?, tanya tamu.
"Ibu sedang ada keperluan ke temannya!" jawab Bibi.

Tiba-tiba, ada bunyi dering. Sang Tamu terima telpon dari HP-nya, terdengar suara ibu-ibu. Nadanya sich, mirip Ibu pemilik rumah, dan agak nyaring. Setelah telpon, Sang Tamu melanjutkan perkataannya.

"Bu, kalau anjingnya ada berapa?" katanya, sesaat setelah mendengar gaduh anjing menyalak dari dalam rumah.
"Ada dua, tadinya tiga tapi yang satu mati!" jawab Bibi antusias, karena Sang Tamu tampak sopan dan ramah.
"Tadi Ibu pesan, supaya ambilkan laptop di kamar. Tuch yang ditutupi kain hitam."
"Wach Bibi tak tahu apa itu laptop!" balas Bibi dengan nada tinggi tanpa melihat lagi wajah Sang Tamu.
"Kalau HP yang di dekat lemari, bisa tolong Bu?"
"Wach Bibi tak tahu di mana HP, tak tahu ... tak tahu!" kata Bibi, mulai sadar ada gelagat penipuan atau kejahatan. Masih tak melihat kepada Sang Tamu, juga dalam posisi agak menjauh.

Sementara itu, Sang Tamu mulai tak tenang, dan sempat berkata akan menyusul Ibu di rumah temannya. Tancap gas dan berlalu bersama sepeda motornya.

Sumber Ilustrasi Foto : https://strongholdgames.com
Sumber Ilustrasi Foto : https://strongholdgames.com
Ketika Ibu pulang, tak berapa lama kemudian, diceritakanlah kejadian yang baru saja dialaminya.

Terbukti, bahwa Ibu tidak pernah minta laptop. Demikian juga Bapak, ketika sore pulang kerja, tak minta ambil ini dan itu! Anaknya pun tak menyuruh orang lain mengambilkan barang-barang.

Jelaslah, upaya penipuan telah terjadi. Bisa terjadi, bila Bibi terlalu ramah berlama-lama kepada Sang Tamu, dan sadar terlambat, kemungkinan pagar akan dibuka atas permintaanya.

Gagal menipu, karena pembantu sadar telah terjadi penipuan atau kejahatan. Jurus hipnotis Sang Tamu pun tak mampu meluluhkan hati Bibi pembantu, karena tak ada kontak mata pada saat terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun