Belum bisa menulis! Terungkap dari beberapa peserta Seminar Kepenulisan bertajuk -- Bandung Creative Writer Festival, KPKers Bandung (30/09/18), saat ditanyakan alasan ikut.
Salahnya di mana? Menulis, Menulis dan Menulis adalah kunci suksesnya, kata Ali Muakhir, penulis 333 buku anak dan remaja, salah satu dari tiga nara sumber, saat menyampaikan materi pamungkasnya.
Banyak dari kita kurang sungguh-sungguh dalam merawat cita-cita atau keinginan sebagai penulis. Konsisten, tekun, dan disiplin harus dipertahankan agar cita-cita tak hilang diterpa angin.
Meskipun demikian, lanjutnya, menulis cerita anak atau remaja sama seperti yang lainnya, tetap harus ada konsep, bahan cerita dan riset agar hasilnya nyata dan maknyus!
Saat ditanyakan sulitnya mendapatkan ide, kata Ali Muakhir, catat sesegera mungkin calon-calon bahan tulisan di selembar kertas atau buku, bila terlintas sesaat.
Simpan ide dalam sebuah Bank Data Pribadi, atau Buku Ide. Gunakan ide-ide yang tersimpan untuk bahan tulisan sesuai tema yang diinginkan.
Melihat keberhasilan kawan-kawannya sebagai penulis, akhir kata terpacu berat. Bermula dari tandem penulisan buku bersama kawannya, pada akhirnya terus dan bergulir dan mengalir, mandiri menghasilkan karya-karya berbagai topik. Selain itu, J. Haryadi pandai membaca topik-topik buku apa saja yang menjadi trend dan diminati.
Kesimpulannya, motivasi menulis itu tumbuh dari apa yang dilihat dan dirasakan, kemudian diolah dan ditekadkan untuk dilakukan, bukan hanya disimpan dalam pikiran.
Seminar, pelatihan dan diskusi-diskusi antar-kawan, nampaknya hanya pemicu awal, dan akan padam bila tak dimulai dengan tindakan nyata menulis.
KPKers -- Komunitas Penulis Kreatif, Bandung Raya -- Baraya, telah memberi bukti, dengan peluncuran Buku Antologi Cerpen bertajuk -- Bandung Love Story, yang merupakan karya-karya penulis senior maupun yunior-nya.