Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Candi Sambisari yang Tertimbun Merapi

3 September 2018   12:46 Diperbarui: 5 September 2018   19:33 2451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbentur batu ukir reruntuhan batu candi. Asal mula ditemukannya Candi Sambisari, tahun 1966, ketika seorang petani sedang mencangkul tanah milik Karyowinangun.

Candi Sambisari merupakan candi yang berasal dari sekitar abad ke-9 yang terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Penemuan batu ukir, ditindaklanjuti kantor Arkeologi di Prambanan dengan proses penggalian dan rekonstruksi hingga selesai pada bulan Maret 1987.

Hal uniknya, saat dikunjungi beberapa waktu lalu, Senin (28/05/18), Candi Sambisari terletak mirip di dasar danau besar yang tak berair,  di kedalaman lebih dari 6,5 meter, dibawah tanah hunian padat.

Artinya, permukaan tanah pada mulanya sejajar dengan dasar candi, kemudian tertimbun endapan lahar vulkanis letusan Gunung Merapi, hingga setinggi tanah hunian saat ini.

Candi Induk bgn Atas - Sambisari - Sleman - Yogyakarta. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, 28/05/18
Candi Induk bgn Atas - Sambisari - Sleman - Yogyakarta. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, 28/05/18
Candi Induk - Tangga Masuk. Candi Sambisari - Sleman - Yogyakarta - Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, 28/05/18
Candi Induk - Tangga Masuk. Candi Sambisari - Sleman - Yogyakarta - Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, 28/05/18
Berdasarkan arsitektur dan bentuk ornamen, Candi Sambisari memiliki kemiripan seperti Candi Prambanan yang berlatarbelakang keagamaan bersifat Siwaistis.

Terdapat pula patung-patung dewa Hindu dan Lingga-Yoni di dalam candi utama. Lingga adalah salah satu perwujudan dari dewa Siwa. Yoni adalah perwujudan dari Sakti (istri Siwa).

Candi Sambisari merupakan kelompok percandian yang terdiri dari sebuah candi induk dan tiga buah candi pewara di depannya. Candi induk menghadap ke arah barat dengan denah berbentuk bujur sangkar 13,65 x 13, 65 meter dengan tinggi 7,5 meter.

Hal menarik lainnya dari candi induk adalah dijumpainya batu-batu pipih yang mempunyai tonjolan berbentuk bulan dan persegi di sepanjang selasarnya.

Candi Pewara - Belum Sempurna - Candi Sambisari. Sleman - Yogyakarta. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo. 28/05/18
Candi Pewara - Belum Sempurna - Candi Sambisari. Sleman - Yogyakarta. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo. 28/05/18
Penulis J.Krisnomo, Candi Induk - Candi Sambisari. Sleman - Yogyakarta. 28/05/18 Foto Dok Pribadi.
Penulis J.Krisnomo, Candi Induk - Candi Sambisari. Sleman - Yogyakarta. 28/05/18 Foto Dok Pribadi.
Di beberapa area tertentu, dan di sekitar candi, masih terlihat banyak puing-puing batu yang masih belum disusun,  dan telah diberi kode-kode tertentu. Nampaknya untuk renovasi candi di tahap berikutnya, seperti tiga candi pewara yang masih belum sepenuhnya terbentuk dan tersusun lengkap. Beberapa pagar pembatas candi juga tampak belum sepenuhnya lengkap tergali, karena berlanjut ke bagian bawah tanah pemukiman.

Tak usah kuatir biaya masuknya! Turis lokal Rp 5.000,- dan mancanegara Rp 10.000,-. Manfaatnya luar biasa, tak ternilai dan tak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Sudah selayaknya, kita menyempatkan diri berkunjung ke Candi Sambisari, Sleman -- Yogyakarta, untuk memperkaya pemahaman budaya, melestarikan, dan menghargai nilai-nilai luhur cagar budaya milik kita, bangsa Indonesia dan dunia.

Bandung, 03 Sept 2018

Penulis : Johanes Krisnomo
Sumber : Poster Candi Sambisari, Lembar Promosi dan Info Lisan Petugas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun