Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gunakan 3-R sebagai Pengolah Pikiran

17 Maret 2018   12:46 Diperbarui: 17 Maret 2018   12:59 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto www.news.harvard.edu - Brain

Hebatnya makhluk yang disebut manusia terletak pada pikiran. Penyebabnya, pikiran akan mengendalikan gerak tubuh. Bila pikiran sehat, gerak dan aktifitas akan menjadi produktif, meski ada hambatan masalah. Tawaran cara mengolah pikiran, praktis dan terarah akan dipaparkan dalam pola berulang 3-R.

Tiap waktu, selain saat tidur, manusia selalu bergelut dengan pikirannya. Hanya mimpi, mungkin saja masih menyisakan sedikit pertanyaan maksud. Banyaknya yang harus dipikirkan, terkadang tidak nyambung dengan pekerjaan atau aktifitas. Akibatnya kerja tidak fokus, hati tersiksa karena ada ketidaktulusan.

Semisal, di saat jam kerja, seorang karyawan sibuk menjalankan operasional mesin. Sementara itu pikirannya pusing memikirkan uang sekolah anak belum terbayar. Ada lagi, tunggakan kredit motor dan lain-lain, cukup menyita ruang-ruang pikiran.

Awalnya, 3 -- R merupakan bagian dari program 5--R tentang Pengaturan Tata Letak di Tempat Kerja yang berasal dari philosophy Jepang. Di dalamnya ada unsur-unsur kerapihan dan kebersihan serta kemudahan dalam bekerja. Penerapan 3-R dalam pengaturan pola pikir, secara nyata dapat dirincikan dalam langkah-langkah berurut : Ringkas, Rapi dan Resik.

Yuk, kita awali paparan singkatnya!

R -- 1 Ringkas

Pilah pilih hal-hal yang mengendap dan mengganjal di dalam pikiran. Konteksnya saat akan berangkat bekerja. Buang jauh-jauh, rasa malas atau enggan bekerja, benci pada kawan atau atasan. Pikiran acuh-pun perlu dienyahkan. Dan lain-lain yang sekiranya tidak diperlukan dalam melakukan aktifitas.

Pikiran yang tidak bermanfaat dan tak berguna harus dibuang, sedangkan pikiran atau rencana yang bermanfaat bisa ditunda atau pun tetap dipakai sebagai target. Piknik bersama keluarga, meja-kursi di ruang tamu rusak harus diganti, selayaknya di simpan dulu di sudut maya untuk dipikirkan kembali pada saatnya. Termasuk bayar sekolah dan kredit motor, bisa ditunda dan disiapkan kemudian, sepulang kerja.

Rencana yang ada di depan mata, harus diutamakan. Ingin bekerja rajin dan serius, misalnya. Program atau target-target di tempat kerja, dipahami ulang agar dapat dilaksanakan dengan baik.

R -- 2 Rapi

Rapi menempatkan pikiran atau rencana-rencana yang masih diperlukan. Catat, dalam pikiran atau singkat tertulis. Buat pengelompokkan, urusan perjalanan dan urusan kerja. Kalau perlu sebelum beraktifitas, dibuatkan urutan kerja mana saja yang harus didahulukan dan berikan tanda kalau sdh dikerjakan.

Taati aturan rambu-rambu lalu-lintas di jalan, saat berkendara, niatnya harus dari pikiran yang rapi. Disiplin, sopan-santun dalam berkomunikasi dengan sesama kawan, sebaya maupun atasan.

R-3 Resik

Resik atau Bersih. Semangat dan keinginan tulus dalam bekerja atau beraktifitas, harus tetap terjaga. Optimistis menyikapi permasalahan harus dikaitkan erat, jangan sampai ada virus pengurang semangat kerja. Gairah menciptakan bersih pikiran dan bersih fisik harus diupayakan. Ciptakan gairah kerja, dan semangat. Wujud nyatanya akan berimbas suksesnya dalam pelaksanaan R-1 Ringkas dan R-2 Rapi.

Ingatlah urutannya, 3-R : R-1 Ringkas; R-2 Rapi; R-3 Resik, lakukan berulang dan konsisten, dan jangan sambil lalu. Dampaknya, memudahkan bekerja atau beraktifitas serta hemat berfikir tak mudah lelah.

Mengolah pikiran itu penting, jangan terombang-ambing saat sedang melakukan aktifitas. Berpikirlah praktis dan bijak sesuai dengan urutan prinsip-prinsip 3-R!

Bandung, 17 Maret 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun