Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Terpontal-pontal di Atas Truk Menuju Tangkuban Perahu

6 Maret 2018   22:59 Diperbarui: 7 Maret 2018   06:14 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilahnya terpontal-pontal. Pengalaman menarik ini terjadi saat tur, naik truk bersama kawan-kawan sekerja. Tujuannya Wisata Gunung Tangkuban Perahu, Lembang Kab. Bandung Barat, Minggu (25/02/18).

Truk bukan sembarang truk. Tapi truk tentara milik Pusdikter, berkapasitas 20-an, duduk berjajar, memanjang kiri-kanan. Juaranya lomba baris-berbaris sebagai salah satu cara melatih kekompakkan dan disiplin karyawan, sesuai janji.

Alhasil, berangkatlah Sang Juara, total 80-an termasuk bonus satu anggota keluarga, ber-iringan empat truk.

Gunung Tangkuban Perahu, merupakan gunung yang masih aktif, dengan kawah lebar menganga di puncaknya, di ketinggian 2.084 meter.

Berdurasi sekitar dua jam, jarak tempuh 30-an Km terlampaui dari Padalarang ke Tangkuban Perahu. Riangnya hati, melupakan sedikit kemanjaan yang diperoleh saat duduk di atas kendaraan pribadi atau umum.

Perjalanan Naik Truk. 25/02/18 Foto Dok J.Krisnomo
Perjalanan Naik Truk. 25/02/18 Foto Dok J.Krisnomo
Kawan2 dan Keluarganya di Dalam Truk ke Tangkuban Parahu, Minggu 25/02/18 Foto Dok J.Krisnomo
Kawan2 dan Keluarganya di Dalam Truk ke Tangkuban Parahu, Minggu 25/02/18 Foto Dok J.Krisnomo
Bagi anak-anak yang ikut, bahkan sempat tertidur santai di pangkuan ortu-nya. Empuk memang, disertai semilir angin dari balik jendela terpal truk. Pemandangannya pun indah, pohon-pohon pinus berjajar-jajar rapi di mana-mana, apalagi jelang capai area Tangkuban Perahu.

Beberapa candaan terlontar, bagi yang badannya dominan tulang, alias kurus. Kasian deh loe. Tiap goncangan ketidakrataan jalan, saat terpontal-pontal, nyeri sakitnya tulang beradu kayu jok kursi, memancing teriakan canda histeris.

Dikarenakan jalan ke arah kawah terlalu sempit dan berkelok, maka truk dan bis, diharuskan parkir di area yang sudah disediakan, lanjut naik mobil kecil yang disebut ontang-anting.

Biaya yang diminta, ekonomis dan terkendali, retribusi masuk kawasan, parkir dan bayar ontang-anting. Hanya itu saja. Makanan dan cinderamata tersedia di sekitar bibir kawah Tangkuban Perahu, berjajar dan teratur rapi.

Suasana di Dalam Truk. Latar Belakang Iringan Truk. Saat Menuju Tangkuban Perahu. Minggu 25/02/18 Foto Dok J.Krisnomo
Suasana di Dalam Truk. Latar Belakang Iringan Truk. Saat Menuju Tangkuban Perahu. Minggu 25/02/18 Foto Dok J.Krisnomo
Sebagian kawan-kawan berfoto di bibir kawah Tangkuban Parahu, Minggu 25/02/18. Foto Dok J.Krisnomo
Sebagian kawan-kawan berfoto di bibir kawah Tangkuban Parahu, Minggu 25/02/18. Foto Dok J.Krisnomo
Kesimpulannya, meski terpontal-pontal, tapi hati senang. Kapan lagi ada kesempatan hebat naik truk tentara.

Bersyukur, dan berniat lebih baik lagi, disiplin dan kompak dalam keseharian, menularkan semangat sehat kepada kawan-kawan sekerja yang tak berkesempatan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun