Dalam pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) atau Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik, di Da Nang, Vietnam, Sabtu (11/11/17), Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa laut harus menjadi pusat pembangunan ekonomi bagi anggota APEC karena letak geografisnya yang berada di Samudera Pasifik, samudera terluas di dunia.
Presiden juga mengatakan bahwa Indonesia mendorong pengarusutamaan isu-isu kelautan, salah satunya dalam mengatasi sampah plastik di laut. (Verrianto Madjowa, Kompas.com, 20/11/17).
Mengingat akan pentingnya kebersihan sungai, selayak bait kata-kata dalam Lagu Bengawan Solo, dimana Air Mengalir Sampai Jauh, perlu diperhatikan.
Diperlukan pemahaman lebih agar peduli dan sadar. Hal ini merupakan tindakan nyata sebagai bagian dari menjaga kebersihan laut. Kelola sampah dengan bijak. Dirikan Bank sampah, ubah sampah jadi energi, ubah sampah jadi barang-barang bermanfaat dan jangan buang sampah ke sungai.Â
Jauh lebih sulit, bahkan hampir mustahil bila kita harus mengelola sampah laut, dikarenakan perilaku air laut sulit dan tak terduga.
Pencemaran lingkungan laut telah menjadi isu global yang menjadi masalah internasional dan mengancam keberlangsungan ekosistem.
Mari kita dukung, Indonesia sebagai Negara Maritim, penyumbang sampah plastik terbesar ke-dua di dunia, yang bertekad untuk mengurangi sampah plastik laut dan mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2020. Berjuang bersama agar Lautku Bebas Sampah : Cegah Mengalir Sampai Jauh!
Bandung, 06 Des 2017
Penulis : Johanes Krisnomo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H