Hanya sekadar berbagi. Apa yang dilihat dan dialami, itulah yang ditulis. Kisahnya tentang pangkas rambut, langganan lebih dari tiga puluh tahun. Tak ada yang berubah khususnya tata letak, kecuali Si Tukang Cukur. Pensiun dini, pindah tempat atau tak pangkas lagi karena tua.
Belakangan, setahun berlalu ada modifikasi, tak cuma pangkas. Namun, menyasar konsumen kekinian yang ingin lebih modis, berupa salon.
Asal tahu saja, Tukang Cukur atau Pangkas Rambut, tak harus membayar kontrak, tapi bagi hasil separuh -- separuh. Pemilik pangkas rambut, penghasilannya tergantung jumlah kepala yang dicukur.
Dulu, maksudnya jaman doeloe! Jumlah kursi pangkas, totalnya ada enam. Ramainya bukan kepalang, penghasilan berlipat-lipat. Seiring dengan perubahan iklim kekinian, tinggal dua atau tiga orang pemangkas yang tersisa.
Oleh karena itu, dapat dimengerti bahwa Sang Pemilik tempat pangkas mencoba bertahan, dengan cara menyewakan untuk  usaha salon. Sistemnya, kontrak lunas per tahun. Tak tergantung pada berapa jumlah tamu yang datang.
Pangkas Rambut Noto, diambil dari nama pemilik, kakek dari ibu pengelola tempat pangkas dan salon saat ini. Tiap hari Si Ibu, hadir dan menemani Tukang Pangkas dan Ibu Salon, sambil melakukan pekerjaan ringan, bersih-bersih dan baca koran.
Pelanggan Pak Nung, cukup banyak, tiap hari berkisar 10 -- 15, kecuali libur lebih banyak. Selain itu, ketekunannya dibanding dua kawan lain yang jarang masuk, melimpahkan pelanggan yang beralih karena kecewa.
Salon pun, dengan biaya ekonomis, menyediakan beberapa servis potong rambut, cat, cuci blow, rebonding, keriting, make- up dan masih banyak. Minimalis, saat ini masih mampu tertangani dengan satu pemilik salon dan satu pegawai. Asal tahu, namanya Bu Popy sesuai nama salonnya.
Pangkas Rambut dan Salon, bersatu dan bersinergi, tak ada iri di antara mereka. Berkarya bersama di Jalan Gatot Sibroto -- Cimahi. Keduanya, sudah punya jalan masing-masing sesuai rejekinya. Bahkan, setelah pangkas rambut, bisa cuci atau cat di salon.
Pandai-pandailah bersikap, tak mudah putus asa. Biarkan waktu berlalu, asalkan tetap semangat. Mencari terobosan jitu, dan mencoba menyesuaikan kebutuhan yang diperlukan sesuai jaman kini.
Pangkas Rambut dan Salon, keduanya sukses. Terlebih Ibu Pemilik tempat, yang telah membuat keputusan tepat!
Cimahi, 02 Des 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H