Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Olivier Bukan Peserta Biasa

29 Oktober 2017   21:49 Diperbarui: 29 Oktober 2017   21:56 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Historical Trips - 29/10/17. No 2 dari Kanan Penulis J.Krisnomo di Depan Gedung Pakuan

Ada secuil kesan, saat gelaran Historical Trips 2017, di Bandung, Minggu (29/10/17). Kegiatan jalan-jalan yang rutin diadakan satu kali satu bulan ini, memang bekutat mengambil simpul kemanfaatan sejarah tempo doeloe.

Dikisahnyatakan, sosok asing yang rendah hati, namun tinggi prestasi, yang pada mulanya biasa-biasa saja layaknya peserta tur lainnya.

Rutenya, dimulai dari dari Pabrik Es Saripetojo, yang didirikan pada tahun 1930. Saat itu es batu masih merupakan sesuatu yang mengherankan dan membingungkan. Dilanjutkan ke Gedung Pakuan, sekitar dua ratus meter setelahnya, dibangun tahun 1864, dan merupakan kediaman Residen yang bernama Van Deer Moore. Saat ini Gedung Pakuan merupakan kediaman resmi Gubernur Jawa Barat.

Kemudian, jalan kaki menuju Gedung PT KAI -- Kereta Api Indonesia, sekitar sepuluh menit jalan santai. Di depan Gedung KAI terdapat sebuah lokomotif, Tedi sebutannya, yang diproduksi tahun 1926, dan terakhir beroperasi  pada tahun 1970.

Perjalanan terakhir, sekitar lima menit, ke Gedung Indonesia Menggugat, tempat Soekarno, Presiden RI, dan beberapa tokoh pejuang lainnya Gatot Mangkoepradja, Maskoen Soemadiredja, dan Soepriadinata diadili di gedung ini. Mereka dijebloskan di Penjara Banceuy -- Bandung, selama delapan bulan, dan di sanalah Soekarno menuliskan pembelaannya dalam tulisan berjudul -- Indonesia Menggugat.

Bila menyorot kisah perjalanannya, cukup singkat, namun ada secuil yang belum disebut. Sosok asing, Olivier Johannes Raap, pria Belanda kelahiran tahun 1966, tokohnya.

Historical Trips - 29/10/17. No 2 dari Kanan Penulis J.Krisnomo di Depan Gedung Pakuan
Historical Trips - 29/10/17. No 2 dari Kanan Penulis J.Krisnomo di Depan Gedung Pakuan
Historical Trips 29/10/17 Di Depan Gedung KAI Kiri - Hasan Sobirin Kanan - Olivier
Historical Trips 29/10/17 Di Depan Gedung KAI Kiri - Hasan Sobirin Kanan - Olivier
Historical Trips - Di Depan Gd Pakuan bandung, 29/10/17
Historical Trips - Di Depan Gd Pakuan bandung, 29/10/17
Ramah dan tekun mendengarkan pemandu Historical Trips, seperti yang lainnya. Waktu kenalan pertama, dia menyebut diri penulis buku. Kawan-kawan peserta lainnya, masih terkecoh penampilannya, karena dia orang asing. Muda, gagah dan ganteng.

Olivier pun tak pelit membagikan pengetahuannya, pada kawan-kawan yang bertanya. Nach, di sinilah kehebatannya mulai tampak. Detail arsitektur di Gedung Pakuan pun dia tahu persis. Bahkan sewaktu di Gedung KAI, saat pemandu, Pak Hasan Sobirin meminta penjelasan tambahan berkenaan dengan seluk beluk kereta api, lancar terkendali.

Dari penuturannya, disebutkan bahwa sejak 1998 sudah mondar-mandir mengunjungi Indonesia khususnya Pulau Jawa, untuk belajar bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan mendalami sejarahnya. Tentang buku, Olivier yang lulusan Arsitektur di Delft -- Belanda, telah menghasilkan empat buah. Buku pertamanya di tahun 2013, Pekerdja di Djawa Tempo Doeloe, yang diikuti Soeka Doeka di Djawa Tempo Doeloe dan Kota di Djawa Tempo Doeloe. Buku keempatnya, Sepoer Oeap di Djawa Tempo Doeloe, terbit pada 2017 (Penerbit KPG).

Kunci makna tercatat, saat pemandu bertanya pada Olivier, "Mengapa tak membawa buku-bukunya, sekalian promosi buat kawan-kawan?"

Ampuh, dia menjawab, bahwa pada saat acara ini berlangsung, bersama 36 peserta lainnya dan 3 panitia, hanya mendaftar sebagai peserta untuk melihat langsung dan belajar tentang bangunan-bangunan bersejarah yang sesuai skedul Historical Trips. Bukan untuk promosi buku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun