Gema hebatnya Kompasianival 2017 -- Jakarta belum lagi surut, para kompasianer masih berlomba eksis, di lahan Kompasiana, menyuarakan kesan-kesannya.
Datang pagi, terlalu awal boleh dibilang. Jam tujuh pagi sampai lokasi, langsung ke meja bertenda, tempat berkerumunnya para anak muda. Ditolak, pasalnya mereka itu ternyata panitia yang masih bersiap diri.
Datang pagi bukan karena rajin, tapi jaraklah yang memisahkan Kota Bandung dan Jakarta. Itupun, baru tidur jam satu dini hari, jam empat lebih seperempat harus cabut dari rumah, karena taksi online sudah menunggu.
Gagal fokus! Tak sesuai rencana. Harapan macet di jalan ternyata pudar. Travel berangkat jam lima, seharusnya sampai jam delapan. Nyatanya, jam tujuh sudah sampai. Terlihat jelas bagaimana sibuknya panitia menyiapkan segala sesuatunya untuk Kompasianival. Mau bantu, belum begitu kenal dan tak tahu mau bantu apa.
Tak ada atau tak sempat lagi bertanya pada siapa, ketika mata tertuju pada banner bertuliskan peringatan. Tanya rumput yang bergoyang, seperti saran Ebiet G Ade (penyanyi lawas), tak mungkin karena rumput sintetis tak bergoyang.
"Demi Kenyamanan Bersama, Hewan Dilarang Duduk Di Kursi"
Benar-benar dimanjakan, kursi pun dilindungi dan diberikan peringatan. Namun, sampai akhir acara tak ada yang bisa menjelaskan tulisan tersebut diatas ditujukan untuk siapa.
Tak penting, dan tak perlu penjelasan lagi makna peringatan itu. Biarkan tulisan : Demi Kenyamanan Bersama, Hewan Dilarang Duduk Di Kursi, menemukan maknanya sendiri.
Nyatanya gelaran Kompasianival 2017, sukses terselenggara dari jam sepuluh pagi sampai sepuluh malam. Akrab, nyaman dan penuh kekeluargaan serta beroleh suntikan ilmu dan semangat berkarya, dari mereka-mereka yang terlebih dahulu menoreh prestasi lebih.
Cimahi, 23 Okt 2017