Ruang kerja di rumah, selain berfungsi sebagai tempat melepas lelah, juga lahan rancang-merancang masa depan. Tak seperti waktu sebelumnya, kini ruang kerja tiga kali tiga meter itu telah berubah total. Segarnya luar-dalam, maksudnya bebas polusi dan tidak pengap, serta mampu mendinginkan hati yang lelah.
Coba bayangkan, sepulang kerja di kantoran, duduk lunglai di ruang kerja rumah, setelah seharian terperangkap di dalam gedung yang kurang oksigen. Pertama-tama yang dilakukan, menonton berita atau info-info penting dari TV kuno bukan LCD.
Lebih segar lagi, bila pandangan mata bergeser ke kiri, sebuah foto keluarga dua puluh tahun silam, menyisakan keberhasilan dua anak yang telah sukses meraih mimpi-mimpi mereka. Lelahnya fisik tak lagi dirasa ketika ada rasa syukur kepada Sang Pengatur Kehidupan, menjadi pengingat masa-masa sulit yang terlampaui. Langkah semakin dekat, ketika mata tertuju pada Si Bungsu, putri yang cantik dan gesit, yang dalam hitungan hari akan menyusul dua kakaknya yang telah menyelesaikan strata satunya.
Lidah Mertua (Sansevieria) merasa diabaikan, terlalu banyak memuji dan membanggakan TV, akuarium, dan foto keluarga, sementara keberadaannya sangat-sangat bermanfaat.
Lidah mertua, TV, akuarium, dan foto keluarga tak banyak menyita perhatian dan tempat. Mereka semua terletak di lemari berjenjang, terbagi dalam beberapa kotak terbuka, dengan lebar dan tinggi total dua kali dua setengah meter.
Pandai-pandailah bersikap, tak harus berbiaya super, carilah beberapa perangkat yang ada di sekitar, dan manfaatkan! (/stalgijk)
Cimahi, 04 Feb 2017