Tak ada yang menyangkal, bila ondel-ondel merupakan bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang khas dan bermakna. Bersama anaknya, berjalan mengitari arena keramaian,menyambut para hadirin sebagai ungkapan keramahtamahan dan selamat datang.
Ondel-ondel,merupakan boneka setinggi sekitar dua setengah meter, garis tengah lingkaran badan lebih kurang satu meter, terbuat dari anyaman bambu dan dipikul dari dalamnya. Biasanya diarak keliling bersamaan dengan iringan musik Gamelan Betawi, dan sambil berayun-ayun lambat membuat keceriaan lebih, khususnya bagianak-anak.
Ondel-ondel laki-laki berwajah merah, sedangkan yang wanita berwajah putih. Keberadaannya saat ditemui di Kawasan Kota Tua Jakarta, beberapa waktu lalu, Minggu (17/4/16), menyiratkan kebahagiaan dan keramahtamahan keluarga ondel-ondel yang berkeliling bersama anak semata wayangnya. Meski belum diketahui pasti, apakah masih ada anak-anak ondel-ondel lainnya yang tidak diikutkan.
Perhatikan telinga ondel-ondel, lebar kanan dan kirinya, siap mendengarkan dan menampungaspirasi, tidak egois. Beberapa pesan tak tertulis dari ondel-ondel layak dijadikan GuRu, diGugu dan ditiRu. Ramah- tamah, bersahabat dan lebih banyak mendengar daripada cuma bicara.Â
Tak berlebihan kiranya, Ondel-ondel Betawi, yang merupakan warisan BudayaNusantara, layak dipahami dan dimaknai serta dilestarikan karena sarat pesanyang moral luar biasa!
Bandung, 23 Nop 2016
Penulis : Johanes Krisnomo
Catatan : Ondel-ondel di Kota Tua Jakarta, Minggu (17/4/16), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H